
JEMBER, Pelitaonline.co – Semenjak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember memperbolehkan kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) , secara terbatas, membawa berkah bagi Juru Parkir di Alun-Alun.
Pasalnya, sejak dimulainya PTM, mulai banyak yang berkunjung ke Alun Alun, mulai dari Siswa sekolah yang hanya sekedar untuk Nongkrong selepas pulang sekolah, ada yang melakukan aktifitas olah raga dan sebagainya.
Seperti halnya, yang terlihat dalam pekan terakhir ini, banyak siswa yang masih menggunakan seragam sekolah, nampak asyik nongkrong di Alun-alun Kabupaten Jember.
Mereka mengobrol sambil tertawa dengan teman sebaya, dan juga ada sebagian dari mereka hanya makan cilok, sambil menunggu Jemputan dari orang tua.
“Anak sekolah itu kebanyakan yang nongkrong di Alun-alun, menunggu jemputan, soalnya kan sudah belajar tatap muka, terkadang orang tua gak langsung pulang masih nongkrong, ada juga yang langsung pulang,” ujar Nuruddin seorang Juru Parkir Alun-alun Jember, Senin (13/9/2021).
Menurutnya, sejak pandemi melanda, para pengunjung Alun-alun, hanya sebatas anggota keluarga, tetapi sejak belajar tatap muka digelar, justru yang paling sering anak berseragam sekolah.
“Biasanya yang datang hanya sekeluarga. Tetapi sekarang malah didominasi anak sekolah yang nongkrong. Lumayan untuk tambah pendapatan tukang parkir,” katanya.
Sementara itu, Erdita salah satu Siswi SMKN 4 Jember menjelaskan bahwa tempat yang biasanya dibuat menongkrong sambil menunggu Jemputan, bukan hanya Alun-alun, tetapi juga di depan sekolah.
“Saya nunggu jemputan, biasanya depan depan sekolah, kadang di halte, baru kali ini di Alun-alun bersama teman-teman,” ujarnya
Siswi Kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Jember ini mengaku, senang sejak diterapkannya belajar tatap muka, sebab bisa bertemu dengan teman. Selain itu belajarnya bisa lebih maksimal.
“Kalau belajar online kemarin gak paham-paham saya kalau diterangin guru, tapi sejak belajar tatap muka ini, saya lebih mudah menangkap materi yang diajarkan,” kata Erdita.
Dia menjelaskan, PTM dilakukan secara bergantian. Sehingga proses belajarnya tidak dilakukan secara bersamaan. “Jadi Shift-shiftpan (bergantian) gitu ada yang masuk pagi ada yang sore,” Jelas Erdita mengakhiri. (Awi/Yud)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News