
FINANSIAL – Pernah nggak sih kamu ngalamin, udah butuh banget dana cepat, coba ngajuin pinjaman online (pinjol), eh… malah ditolak mentah-mentah? Rasanya pasti sebel campur bingung, kan? Apalagi kalau udah coba beberapa kali tapi hasilnya sama aja.
Tenang, kamu nggak sendirian kok. Banyak banget yang ngalamin hal serupa. Nah, daripada pusing nebak-nebak, mending kita kupas tuntas bareng-bareng, kenapa sih aplikasi pinjol kamu sering ditolak dan gimana caranya biar peluang disetujuinya lebih gede. Info ini dirangkum dari berbagai sumber terpercaya, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pakar literasi keuangan, ya!
Pinjol, terutama yang legal dan terdaftar di OJK, punya sistem penilaian risiko yang lumayan ketat. Mereka nggak asal kasih pinjaman gitu aja. Ini beberapa alasan paling umum kenapa aplikasi kamu mungkin ditolak:
Skor Kredit Jelek (Riwayat di SLIK OJK Bermasalah): Ini biang kerok paling sering! Kalau kamu pernah punya tunggakan cicilan (entah itu pinjol lain, kartu kredit, KPR, kredit motor, dll) yang nggak lunas atau sering telat bayar parah (galbay), datanya bakal tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK (dulu namanya BI Checking). Catatan buruk ini bikin pinjol mikir kamu berisiko tinggi buat gagal bayar lagi.
Data Nggak Lengkap atau Nggak Akurat: Pinjol butuh data yang valid buat verifikasi. Kalau data yang kamu isi beda sama KTP, nomor telepon nggak aktif, foto KTP/selfie burem, atau ada kolom yang nggak diisi, sistem otomatis bisa nolak. Kesalahan kecil kayak salah ketik nama ibu kandung aja bisa jadi masalah, lho!
Penghasilan Dianggap Kurang ‘Nampol’: Setiap pinjol punya standar minimal penghasilan buat calon peminjam. Kalau penghasilan bulanan kamu dianggap terlalu mepet atau nggak cukup buat nutupin cicilan pinjaman yang kamu ajukan (setelah dihitung sama pengeluaran lain), mereka bakal ragu buat kasih pinjaman. Mereka juga lihat rasio utang kamu dibanding pendapatan (Debt-to-Income Ratio).
Pekerjaan atau Sumber Penghasilan Kurang Stabil: Meskipun banyak pinjol mulai fleksibel, beberapa masih lebih ‘sreg’ sama karyawan tetap dibanding pekerja lepas (freelancer), kontrak, atau wirausaha kecil. Kalau sumber penghasilan kamu dianggap nggak pasti, risikonya dinilai lebih tinggi.
Terlalu Sering atau Terlalu Banyak Ngajuin Pinjol Sekaligus: Kalau dalam waktu dekat kamu ngajuin ke banyak pinjol sekaligus, sistem bisa mendeteksi ini sebagai perilaku ‘putus asa’ atau credit seeking behavior yang berisiko. Ini bisa jadi lampu merah buat mereka.
Nggak Memenuhi Syarat Dasar: Hal sepele tapi penting. Misalnya, usia kamu di bawah batas minimal (biasanya 21 tahun) atau di atas batas maksimal, atau KTP kamu bukan dari area layanan pinjol tersebut. Setiap pinjol punya syarat dasar yang beda-beda.
Terindikasi ‘Akal-akalan’ (Data Mencurigakan): Mencoba memalsukan data, pakai KTP orang lain, atau ada pola data yang aneh bisa memicu alarm sistem anti-fraud pinjol. Jangan coba-coba, ya!
Masalah Teknis Aplikasi atau Jaringan: Kadang, penolakan bisa juga karena sistem aplikasi pinjol lagi error, atau koneksi internet kamu pas ngajuin lagi jelek banget, jadi data nggak terkirim sempurna.
[Baca Hal.2]
Jangan langsung nyerah kalau ditolak. Coba lakukan langkah-langkah ini:
Cek dan Perbaiki Skor Kredit Kamu:
Minta laporan SLIK OJK kamu (bisa online gratis!). Lihat apakah ada catatan kredit macet.
Kalau ada utang nunggak, usahakan segera dilunasi. Setelah lunas, butuh waktu beberapa bulan sampai catatan di SLIK bersih.
Kalau ada data salah di SLIK, ajukan koreksi ke lembaga keuangan terkait.
Tips: Jaga riwayat kredit tetap bagus dengan bayar semua tagihan tepat waktu.
Pastikan Data Lengkap dan Akurat 100%:
Sebelum submit, cek ulang semua data yang kamu input. Pastikan sama persis dengan KTP dan dokumen lain.
Ambil foto KTP dan selfie di tempat terang, pastikan jelas dan nggak blur. Isi semua kolom yang diminta.
Ajukan Jumlah Pinjaman yang Realistis:
Hitung kemampuan bayar kamu. Idealnya, total cicilan utang nggak lebih dari 30-40% penghasilan bulanan.
Kalau penghasilan pas-pasan, ajukan jumlah pinjaman yang lebih kecil dulu. Kalau riwayat bagus, limit bisa naik nanti.
Siapkan Bukti Penghasilan (Kalau Perlu):
Kalau kamu freelancer atau wiraswasta, siapkan slip gaji (jika ada), rekening koran 3 bulan terakhir, atau bukti transaksi usaha untuk menunjukkan aliran kas yang stabil.
Kasih Jeda Waktu:
Kalau baru ditolak, jangan langsung buru-buru ngajuin ke pinjol lain di hari yang sama. Tunggu setidaknya 1-3 bulan sambil memperbaiki profil kamu.
Baca Syarat dan Ketentuan Pinjol:
Sebelum ngajuin, pastikan kamu memenuhi semua syarat dasar (usia, KTP, domisili, pekerjaan) yang diminta pinjol incaranmu.
Jujur dan Apa Adanya:
Jangan pernah pakai data palsu atau coba mengakali sistem. Ini bisa berujung penolakan permanen atau bahkan masalah hukum.
Pastikan Teknis Oke:
Gunakan koneksi internet yang stabil saat mengajukan. Update aplikasi pinjol ke versi terbaru.
Coba Alternatif Lain (dengan Hati-hati):
Kalau satu pinjol nolak, coba pinjol legal OJK lain yang mungkin punya kriteria berbeda. Tapi ingat, jangan berlebihan!
Untuk pemula, kadang lebih mudah disetujui kalau mulai dari pinjaman nominal kecil.
Penting Banget! Pilih Pinjol Legal OJK, Ya!
Jangan sampai karena sering ditolak pinjol legal, kamu malah lari ke pinjol ilegal. Pinjol ilegal memang gampang cair, tapi risikonya jauh lebih besar: bunga super tinggi, cara nagih nggak manusiawi (teror, sebar data), dan nggak ada perlindungan hukum dari OJK. Selalu cek legalitas pinjol di website OJK atau kontak OJK 157 sebelum meminjam.
Ditolak pinjol memang bikin kesal, tapi seringkali ada alasan jelas di baliknya. Dengan memahami penyebabnya dan melakukan perbaikan pada profil kredit dan data diri kamu, peluang untuk disetujui di pengajuan berikutnya pasti lebih besar. Ingat, pinjamlah sesuai kebutuhan dan kemampuan bayar kamu, ya.(*/red)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News