Berita Terkini – Pertumbuhan ekonomi RI di awal 2025 jadi sorotan banyak pihak. Data terbaru menunjukkan, ekonomi Indonesia tumbuh 4,87% pada kuartal pertama (Q1) 2025, melambat dibandingkan 5,02% di Q4 2024 dan 5,11% di Q1 2024. Meski begitu, angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu yang terbaik di antara negara-negara G20, cuma kalah tipis dari Tiongkok yang mencatat 5,4%.
Tapi, di balik angka-angka ini, ada cerita menarik soal tantangan global, kebijakan domestik, dan peluang besar yang bisa bikin ekonomi kita melesat.
Pertumbuhan Ekonomi RI: Gambaran Umum
Perekonomian Indonesia di Q1 2025 tetap resilien meski menghadapi tekanan global. Menteri Keuangan Sri Mulyani bilang, konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,89% jadi penopang utama. Ini didukung oleh insentif dari APBN dan harga pangan yang relatif terjangkau. Mobilitas masyarakat yang meningkat selama libur tahun baru juga ikut mendongkrak. Tapi, ada catatan kritis.
Sektor investasi dan belanja pemerintah agak lelet bikin pertumbuhan ekonomi RI sedikit tersendat. Menurut laporan, sektor konstruksi cuma tumbuh 2,18% karena investor masih wait and see. Sementara itu, sektor pertambangan malah kontraksi akibat harga komoditas global yang anjlok.
Meski begitu, ada sektor yang bersinar. Jasa informasi dan komunikasi melonjak 7,72%, didorong transformasi digital dan adopsi AI. Sektor pendidikan dan kesehatan juga tak kalah, masing-masing tumbuh 5,03% dan 5,78%, berkat belanja pemerintah yang fokus ke program seperti Kartu Indonesia Pintar. Jadi, meski pertumbuhan ekonomi RI agak melambat, fondasinya masih kuat. Sekarang, pertanyaannya: apa yang bikin ekonomi kita stuck di angka ini?