Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Pendidikan Disiplin Militer: Solusi atau Masalah Baru ala Dedi Mulyadi?

Alternatif lain, seperti memperkuat peran guru BK, konseling berbasis psikologi, atau program komunitas yang melibatkan keluarga, mungkin lebih manusiawi dan berkelanjutan. Pendidikan karakter seharusnya lahir dari kesadaran, bukan ketakutan, seperti yang diungkapkan pengamat pendidikan Fahmi.

Apa Langkah Selanjutnya?

Kebijakan pendidikan disiplin militer Dedi Mulyadi ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, ia menawarkan pendekatan tegas untuk menangani kenakalan remaja. Di sisi lain, tanpa evaluasi mendalam, risikonya bisa lebih besar dari manfaatnya. Pemerintah perlu melibatkan ahli pendidikan, psikolog, dan orang tua untuk menyusun kurikulum yang tidak hanya disiplin, tapi juga peduli pada perkembangan emosional anak.

Data terbaru menunjukkan program ini masih dalam tahap uji coba. Jika ingin diperluas, seperti yang diusulkan Pigai, kajian ilmiah dan regulasi yang kuat harus jadi prioritas. Tanpa itu, pendidikan disiplin militer bisa jadi bumerang, menciptakan generasi yang patuh, tapi kehilangan kreativitas dan kebebasan berpikir. Jadi, solusi atau masalah baru? Jawabannya tergantung bagaimana kebijakan ini dikelola ke depannya.

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Halaman: 1 2 3Tampilkan Semua
Berita Serupa
Exit mobile version