JEMBER, Pelitaonline.co – PT. Imasco Asiatic berulah, tiba-tiba memasang portal besi di jalan menuju Aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember di Gunung Sadeng Desa Grenden Kecamatan Puger.
Akibatnya, warga setempat yang berada di Desa Grenden kebingungan, karena setiap pengendara yang hendak menuju area Pertambangan batu kabur aset Pemkab Jember tersebut, tidak bisa lewat.
“Portal itu Kami minta untuk segera dibuka, agar tidak mengganggu aktifitas masyarakat Puger Wetan maupun Grenden,” ujar Sekretaris Daerah Jember Mirfano saat dikonfirmasi melalui saluran telepon seluler, Rabu (11/5/2022)
Menurutnya, Pabrik semen Singa Merah ini, harus koordinasi dulu dengan Pemkab Jember, sebelum membangun infrastruktur, baik itu jalan maupun papan nama.
“Karena itu kawasan Aset Pemkab, kawasan sertifikat hak pakai Pemkab, jadi apapun yang mau dibangun di sana harus ada ijin ke pihak Pemkab,” tambah Mirfano
Mirfano, akan mengirim surat kepada PT. Imasco untuk segera membuka kembali portal itu, jika masih tidak mengindahkan, maka Pemkab akan melaporkan perusahaan ini, kepada aparat penegak hukum.
“Kita Akan laporkan ke polisi, dan kami beri waktu satu kali 24 jam, setelah menerima surat dari kami. Besok mungkin suratnya kita kirim,”jelasnya
Mengingat, kata Mirfano, PT. Imasco juga tidak memberikan alasan apapun, atas pemasangan portal tersebut. Oleh karena itu, Pemkab Jember akan memanggil kembali perusahaan raksasa tersebut.
“Minggu depan akan kita panggil, untuk negosiasi ulang soal kerjasama pemanfaatan aset,” katanya
Karena selama ini, lanjut Mirfano, ada 30 hektar tambang batu kapur di Gunung Sadeng yang di eksploitasi oleh PT. Imasco Asiatic. Namun, Izin Usaha Tambang (IUP) yang dikantongi milik perusahaan lain.
“IUP nya itu atas nama Tambang Raya, bukan Imasco Semen Asiatic, jadi beda perusahaan, yang kemarin izin peledakan itu, Imasco Semen Asiatic, La ngapain juga semen ngurusi tambang?,”terangnya
Menanggapi hal tersebut, Humas PT. Imasco Semen Asiatic Sugianto menjelaskan bahwa sedang memperbaiki jalan. Agar cepat kering dan tidak dilewati orang, maka dilakukanlah pemasangan portal.
“Kan nggak mungkin ngecor sekarang, besok langsung kering. Jadi butuh waktu seminggu hingga sepuluh hari,” dalihnya
Sugiarto mengaku tidak mengetahui panjang jalan yang diperbaiki. Tetapi yang jelas hal itu dilakukan atas permintaan pihak Pemerintah Desa Grenden.
“Karena sebelum nya pernah dicor oleh semen Puger, lalu rusak dan ambles, jadi minta perbaikan mas,”bebernya
Namun ketika ditanya soal ekspoitasi penambangan Gunung Sadeng, diluar IUP PT Imasco Tambang Raya, Sugiarto berdalih tidak faham hal tersebut. “Nggak tau,” cetusnya
Sementara Kepala Desa Grenden Suyono mengakui memang pernah melakukan demo PT. Imasco Asiatic agar memperbaiki jalan sepanjang 153 Meter milik Desa. Karena Truck perusahaan semen inilah, sumber utama perusaknya.
“Untuk tonasenya Imasco itu sekitar 35-70 ton, untuk satu truknya yang yang lewat, padahal untuk jalan provinsi tonasenya maksimal 20 ton, la ini lebih. Bahkan ada ratusan truk Imasco yang lalu lalang di area jalan desa,” ucapnya
Hanya saja terkait pemasangan portal itu, Suyono tidak mengetahui hal tersebut. Karena PT. Semen Imasco Asiatic tidak koordinasi dulu, dengan Pemerintah desa.
“Ujuk-ujuk tiba-tiba dipasang Portal sama Imasco dan tidak konfirmasi ke desa dulu.”Tandasnya. (Awi/Yud)