
Fakta mencengangkan dari lapangan:
Kamu bisa bayangkan, perubahan ini menyentuh langsung jutaan petani. Mereka tidak lagi was-was soal harga gabah yang fluktuatif. Pemerintah hadir sebagai pembeli pasti.
Data ini tidak datang dari ruang kosong. Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa langkah ini bertujuan menjaga harga sekaligus memperkuat cadangan pangan nasional.
Langkah Prabowo ini tidak hanya menyerap panen petani, tetapi juga menyerap kepercayaan publik. Karena ketika negara hadir membeli hasil petani, kepercayaan tumbuh.
Salah satu kunci utama dalam Panen Raya Prabowo adalah dorongan kuat terhadap teknologi pertanian. Prabowo tidak hanya bicara soal alat canggih, tapi menunjukkan langsung penggunaannya.
Combine harvester, drone, rotavator, hingga transplanter diperkenalkan kepada petani secara langsung di Majalengka. Bukan untuk pamer, tapi untuk mengedukasi bahwa zaman berubah dan pertanian juga harus ikut.
Prabowo menekankan bahwa jika petani ingin sejahtera, maka modernisasi bukan pilihan, tapi keharusan. Kamu sebagai pelaku pertanian juga harus membuka diri terhadap perubahan ini. Pertanian tidak boleh tertinggal. Kalau ingin bersaing dengan negara lain, maka alat kerja pun harus naik kelas.
Panen Raya Bareng Prabowo tidak hanya bicara soal panen, tapi juga komunikasi dua arah. Melalui sambungan virtual, Prabowo berdialog langsung dengan petani dari 14 provinsi. Ini bukan acara formalitas. Ini wadah untuk mendengar langsung keluh kesah dan harapan mereka.
Respon Prabowo pun tegas. “Tanpa pangan tidak ada negara. Saya ulangi, tanpa pangan, tidak ada negara.” Pernyataan ini bukan hanya retorika, tapi penegasan tentang peran sentral petani. Kamu yang selama ini merasa tidak terdengar, kini punya saluran yang terbuka. Pemerintah mendengar langsung dan cepat menindaklanjuti.
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News