Mobil Nasional Pindad: Kolaborasi Dengan Korea Wujudkan Kendaraan Listrik Masa Depan

Date:

- Advertisement -

Mengapa Mobil Nasional Pindad Jadi Sorotan?

Proyek Mobil Nasional Pindad bukan cuma soal kendaraan baru, tetapi juga visi besar Indonesia. Pemerintah ingin mengurangi ketergantungan pada merek asing sekaligus mendorong industri lokal. Berikut beberapa alasan mengapa proyek ini begitu diperbincangkan:

  • Inovasi Lokal: Pindad, yang awalnya fokus pada kendaraan militer seperti Maung MV3, kini mengembangkan mobil listrik untuk sipil.
  • Dukungan Teknologi Korea: KG Mobility dikenal dengan keahlian di bidang kendaraan listrik, memberikan Pindad akses ke teknologi mutakhir.
  • Skala Besar: Target 200 ribu unit menunjukkan ambisi untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor.

Berita ini juga trending di X, dengan banyak pengguna memuji langkah Pindad. Misalnya, akun @detikoto pada 14 Mei 2025 menulis, “Pindad gandeng produsen mobil Korea bikin mobil listrik nasional!” Antusiasme publik ini menunjukkan betapa besar harapan pada proyek ini.

Morino EV dan Maung Listrik: Wajah Baru Mobil Nasional Pindad

Salah satu produk unggulan dari proyek ini adalah Morino EV, kendaraan taktis listrik yang dikembangkan Pindad. Morino EV memiliki kecepatan aman 100 km/jam dan baterai 292V (150 ribu mAh). Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bahkan meninjau langsung pengembangannya pada Januari 2025. Selain itu, Maung generasi ketiga versi listrik juga siap diluncurkan Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat.

Kedua kendaraan ini menunjukkan komitmen Pindad untuk menggabungkan ketangguhan militer dengan teknologi ramah lingkungan. Morino EV, misalnya, dirancang untuk operasi dengan mobilitas tinggi, tetapi juga bisa diadaptasi untuk kebutuhan sipil. Sementara itu, Maung listrik menawarkan desain yang lebih nyaman, cocok untuk pasar urban. Dengan kolaborasi KG Mobility, kedua model ini diharapkan punya fitur canggih seperti konektivitas pintar dan efisiensi energi.

×

Tantangan dan Peluang di Depan

Meski ambisius, proyek Mobil Nasional Pindad tak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah sertifikasi dari Kementerian Perhubungan, yang dibutuhkan sebelum produksi massal versi sipil dimulai. Pindad sudah menjalani uji awal pada 2024 dengan hasil positif, tetapi proses ini harus selesai sebelum Februari 2026 untuk menjaga jadwal. Selain itu, infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia masih perlu diperluas.

Namun, peluangnya juga besar. Pasar kendaraan listrik global diprediksi mencapai USD 221,18 miliar pada 2034, dengan pertumbuhan 19,18% per tahun. Indonesia, dengan populasi besar dan komitmen pada energi terbarukan, punya posisi strategis. Kolaborasi dengan KG Mobility juga membuka pintu untuk ekspor, memperkuat citra Indonesia di kancah internasional.

Redaksi Pelita
Redaksi Pelitahttps://Pelitaonline.co
Pengarang dan Penerbit di Website Pelita Online dan Sawah Maya

Baca Selengkapnya

 

×

Exit mobile version