Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Merasa Terdzolimi, Hutang Tidak di Bayar, Ratusan Kontraktor Wastawel Jember Gelar Aksi

Salah satu Kontraktor Wastafel orasi di depan Pendopo (foto : Nawawi)

Dimana Hati Nurani Bpk Bupati, Janji Tinggal Janji,” Gayae Yes, Omongane Jos, Utang Wastafel Ra Bayar.”

JEMBER, Pelitaonline.co – Setelah dituntut secara hukum oleh salah satu Kontraktor Wastafel ke PN Jember. Kini Ratusan Kontraktor Wastafel menggelar unjuk rasa di depan Pendopo Wahyawibawagraha, Selasa (22/2/2022)

Aksi dilakukan, untuk menagih hutang, biaya pekerjaan pengadaan bak cuci tangan, dalam penanganan COVID-19 yang belum dibayar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember sejak Tahun 2020.

Terlihat, para pendemo menggelar aksinya, dengan membawa mobil pick Up, Dum Truck, yang mengangkut Wastafel dan juga tandon air dan terlihat pula puluhan bener yang dibawa oleh peserta Aksi.

Salah satu nya bertulis ” Dimana Hati Nurani Bpk Bupati, Janji Tinggal Janji,”. Ada lagi ” Gayae Yes, Omongane Jos, Utang Wastafel Ra Bayar. Kemudian ” Pak Bupati Tolong Bayar Uang Proyek Wastawel kami, anak dan Istri kami Membutuhkan,” Dan Bongkar Kasus Jual Beli Jabatan.

Koordinator Aksi Iswahyudi memaparkan bahwa, kedatangannya bersama teman-teman untuk menagih biaya pengadaan Wastafel. Sebab proyek tersebut sudah selesai pekerjaan.

“Tuntutan kami supaya Pemkab Segera membayar pekerjaan kami, tanpa Syarat dari APH. Untuk massa yang turun ada 176 kontraktor,” ujarnya saat di konfirmasi

Karena menurutnya, proyek pekerjaan sudah selesai diperiksa oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Bahkan Pemeriksaan secara independen oleh Universitas Jember (Unej) dan dari Kepolisian.

“Jadi boleh dikatakan kami ini terdzolimi, karena hak kita setelah selesai pekerjaan, seharusnya diberikan,” kata Iswahyudi.

Iswahyudi menjelaskan memang pekerjaannya masih di era Bupati sebelumnya. Tetapi bukan berarti setelah ganti pemimpin baru, pekerjaan Kontraktor yang sudah beres, tidak dibayar.

“Sebab, kita tidak melakukan tender dengan Bupati. Tetapi memperoleh tender pekerjaan dari Pemkab Jember. Kop suratnya dari Pemkab, maka dari itu kami Pemkab untuk memberikan hak kami, karena semua pejabatnya masih ada disini,” jelasnya

Direktur Perusahaan Shine Megamustawa ini juga menyayangkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2021, untuk bayar proyek Wastafel senilai Rp.28 Miliyar, dialihkan dana Pokir.

“Pokok- pokok pikiran (Pokir) Dewan , yang mana dewan mengusulkan supaya Anggaran itu dialihkan. Makanya jangan bawa kami ke ranah politik, kami hanya menagih hak-hak kami, sesuai janji politik bupati Hendy,” kata Iswahyudi.

Aksi ini akan terus dilakukan, lanjut Iswahyudi, sampai biaya pekerjaan Wastafel ini terbayar, dan ada ketegasan dari Bupati Hendy. “Kami akan susul dengan aksi lainnya, yang belum bisa kami sampaikan dihadapan publik,” tandasnya

Pantauan Pelitaonline.co di lapangan Sementara hingga berita ini terbit, terlihat Bupati Jember Hendy Siswanto atau petugas yang lain dari pendopo Wahyawibawagraha yang menemui para demonstran. Terkesan aksi kontraktor diabaikan. (Awi/Dig/Yud)

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Berita Serupa
Exit mobile version