
Menguak arti istilah gadun tak lengkap tanpa menelusuri akarnya. Sayangnya, asal kata ini agak kabur. Beberapa sumber di X menyebut gadun berasal dari singkatan “ganteng dun”, plesetan untuk pria yang merasa ganteng meski usianya tak lagi muda. Teori lain bilang ini terkait kata “gadungan”, yang berarti palsu atau berlebihan.
Pada 2023, istilah ini mulai ramai di TikTok lewat video parodi tentang “ciri-ciri gadun”. Konten semacam ini biasanya menampilkan pria paruh baya yang memakai gelang kulit, kacamata hitam, atau kaos ketat sambil berpose di depan mobil sport. Video-video ini mengundang tawa, tapi juga memicu diskusi soal stereotip usia. Dari situ, gadun menyebar ke platform lain seperti X, di mana netizen memperkaya maknanya lewat meme dan cuitan.
Makna gadun tidak statis. Di media sosial, istilah ini sering dipakai untuk humor atau sindiran ringan. Namun, di kehidupan nyata, label gadun bisa punya dampak sosial. Berikut beberapa konteks penggunaan gadun yang perlu kamu tahu:
Konteks ini menunjukkan gadun bukan sekadar kata, tapi cerminan bagaimana masyarakat memandang penuaan dan maskulinitas.
Menguak arti istilah gadun juga berarti memahami tren di baliknya. Data dari Google Trends (2024) menunjukkan lonjakan pencarian kata gadun sejak pertengahan 2023, bersamaan dengan popularitas fesyen retro dan gaya hidup “anti-penuaan”. Pria paruh baya kini lebih aktif di gym, mengikuti tren skincare, bahkan memakai outfit ala Gen Z. Fenomena ini sebenarnya global, lho!
Di Jepang, ada istilah “oyaji” yang mirip gadun, merujuk pada pria tua yang berusaha tampil trendi. Di Barat, istilah “silver fox” juga populer untuk pria paruh baya yang menonjolkan pesona matang. Bedanya, gadun di Indonesia sering diasosiasikan dengan humor atau sedikit ejekan, bukan pujian.
Ada beberapa alasan kenapa gadun begitu melekat di budaya pop Indonesia:
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News