
Beberapa hal yang perlu diprioritaskan:
Dengan mendahulukan kebutuhan esensial, kondisi keuanganmu bisa lebih stabil sebelum masuk ke pengeluaran lainnya.
Lebaran sering membuat anggaran bulanan berantakan. Oleh karena itu, penting untuk menyusun ulang perencanaan keuangan setelah Lebaran. Salah satu metode populer di 2025 adalah 50/30/20, yang membagi pengeluaran menjadi:
Contohnya, jika penghasilanmu Rp8 juta, maka Rp4 juta dialokasikan untuk kebutuhan, Rp2,4 juta untuk hiburan, dan Rp1,6 juta untuk tabungan. Aplikasi keuangan seperti Finansialku atau Bibit bisa membantumu memantau anggaran secara lebih praktis.
Setelah Lebaran, keinginan untuk jalan-jalan atau berbelanja sering kali masih tinggi, terutama dengan berbagai promo dari e-commerce. Riset OJK menunjukkan bahwa 55% orang mengalami kesulitan menabung karena kebiasaan boros pasca-liburan. Di 2025, tren diskon online semakin marak, sehingga kamu harus lebih berhati-hati agar tidak terjebak pengeluaran impulsif.
Coba lakukan hal ini:
Dengan langkah sederhana ini, kamu bisa menghemat ratusan ribu hingga jutaan rupiah dalam sebulan.
Jika sisa uang setelah Lebaran terlalu sedikit, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menambah pemasukan. Tren gig economy di 2025 semakin berkembang, dengan banyak orang mulai mengambil pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat bahwa 18% pekerja formal kini memiliki side hustle, angka yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News