Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Mendag : Indonesia Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia

Mendag Lutfi saat Audensi dengan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin memperkuat ekosistem industri halal melalui pengembangan fesyen muslim (foto : Dok Humas Kemendag)

JAKARTA, Pelitaonline.co – Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen memperkuat eksosistem industri halal melalui pengembangan fesyen muslim.  Salah satunya akan ditingkatkan penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion  Week  (JMFW).

Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi  saat  Audensi  dengan Wakil  Presiden RI Ma’ruf Amin di Jakarta, Selasa (29/3/2022).

“Sesuai arahan Wakil Presiden RI, Indonesia diharapkan dapat menjadi kiblat fesyen muslim dunia. Secara global, konsumsi produk fesyen muslim dunia pada 2024 diprediksi mencapai USD  311  miliar,” ujar Lutfi.

Nilai ini, akan naik dibandingkan  Tahun 2019 yang sebesar USD 277 miliar.  Untuk itu, pihaknya ingin menangkap dan menonjolkan potensi industri syariah Indonesia yang salah satunya adalah fesyen muslim.

Lutfi menerangkan, sesuai dengan Roadmap  Fashion Muslim Indonesia, JMFW memiliki fokus strategi kegiatan selama 2022─2024. Pada 2022, fokus strateginya adalah penguatan merek. “Karena Tahun 2023 ditargetkan untuk  penguatan jaringan dengan terjun langsung  dalam peta fesyen internasional,” terangnya.

Kemudian di tahun 2024 tambah Lutfi, ditargetkan untuk deklarasi Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia. Sebagai langkah   awal,  Kemendag telah menancapkan pilar   melalui kegiatan Embracing  Jakarta  Fashion  Week  pada  2021.

“Acara inti JMFW diagendakan untuk  dilaksanakan pada 20─22 Oktober 2022 mendatang, bersamaandengan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2022 di ICE BSD, Tangerang,” tambahnya.

Oleh karena Lutfi berharap, kegiatan JMFW diharapkan dapat memperkuat kompetensi sumber daya manusia, meningkatkan nilai  tambah dan daya  saing  produk ekspor, meningkatkan akses  pasar,  meningkatkan promosi digital, dan mengoptimalisasi peran perwakilan perdagangan.

“Kegiatan JMFW merupakan inisiasi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag bekerja sama dengan KADIN  Indonesia dan pemangku kepentingan, seperti perancang busana, merek fesyen, pelajar, perusahaan tekstil, merek kosmetik, merek aksesori fesyen, media dan pemerintah.” jelasnya.

Mendag Lutfi menjelaskan tujuan JMFW sebagai upaya meningkatkan dan membangun kepedulian para  pemangku  kepentingan  serta  masyarakat  umum  tentang  potensi  fesyen  muslim  Indonesia. JMFW  juga  diharapkan  dapat  mempromosikan  Indonesia  sebagai  referensi  tren muslim fashion yang  menjadi  kiblat  fesyen  muslim  dunia.

“Melalui JMFW, kita dapat memperkuat brandingproduk  fesyen  muslim  Indonesia  dengan  keberagaman  produk  fesyen  muslim  yang  berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasar ekspor,” pungkas Mendag Lutfi.

Untuk  fesyen  muslim,  Indonesia  berada  di  posisi  ke-5  sebagai  pasar  terbesar  dunia,  berada  di bawah  Iran,  Turki,  Arab  Saudi,  dan  Pakistan.  Di  sisi  lain,  Indonesia  merupakan  eksportir  produk fesyen  muslim  ke-18  dunia.  Eksportir  utama  produk  tersebut  adalah  Tiongkok,  Turki,  India,  Uni Emirat Arab, dan Bangladesh.

Populasi  muslim  Indonesia  tercatat  mencapai  231  juta.  Sementara  itu,  populasi  muslim  dunia sebesar  1,9  miliar  atau  setara  26  persen  total  populasi  dunia.  Dengan  jumlah  populasi  tersebut Mendag Lutfi optimistis, kebutuhan terhadap produk halal juga cukup besar. (Yud/Rilis Kemendag)

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Berita Serupa
Exit mobile version