
JEMBER, Pelitaonline.co – Menunggu kereta api melintas di sore hari sudah menjadi Kebiasaan warga sekitar Stasiun Jember, sejak lama bahkan sudah menjadi kebiasaan turun menurun.
Dengan membawa anak-anaknya, mereka (warga) duduk di pinggir rel yang lahannya agak luas dan saling tegur sapa dengan warga lainnya.
Nampaknya, ada kesenangan tersendiri di hati mereka, apalagi saat kereta api datang, warga terbangun dari duduk dan berdiri sambil memandang kereta api berjalan sampai berhenti di Stasiun.
Menurut Shaquena Rayya AZ, warga Perumahan Bukit permai, dirinya senang melihat kereta lewat, serasa menjadi Refresing dan pelepas lelah setelah seharian beraktifitas atau bekerja.
“Buat refresing saja melliat kereta lewat, apalagi disaat pandemi kan jenuh. Ini kebiasaan sejak saya kecil, bapak dan ibu setiap sore membawa saya kesini untuk melihat kereta lewat, boleh dikatakan turun temurunlah,” ucapnya saat ditemui di perlintasan kereta api Stasiun Jember. Rabu (25/8/2021).
Rayya mengatakan, melihat kereta api dengan anak cukup menyenangkan. Anak-anak pun bisa bermain sebelum kereta datang disekitar pinggir Rel dengan anak-anak lain.
“Apalagi sekarang, dimasa PPKM ini, dimana Mall dan tempat wisata, banyak yang tutup dan dibatasi. Biasanya dalam seminggu bisa 4 hingga 5 kali lah melihat kereta,” jelasnya.
Hery Purwanto Petugas PJL ( Penjaga Jalan Lintasan) di jalan Wijaya Kusuma tidak menganjurkan masyarakat untuk melihat kereta dipinggir-pinggir lintasan, sangat berbahaya. Namun warga tetap setiap sore hari ramai berkunjung.
“Yang terpenting sudah diberi himbauan, bahwa area ini berbahaya, jangan berada di pinggir rel. Tetapi kalau masih tetap saja, maka resiko kembali kepada masing-masing warga yang ada disekitar perlintasan.,” tandasnya. (Dig/Yud)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News