
BERITA – Di tahun ini 2025, penipuan berkedok lowongan kerja semakin marak, terutama yang melibatkan perusahaan besar seperti BUMN, Kapal Api Group, hingga perusahaan sektor tambang.
Para pelaku penipuan ini memanfaatkan platform media sosial seperti TikTok, Facebook, dan Instagram untuk menjebak calon korban dengan tawaran pekerjaan yang menggiurkan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas modus operandi penipuan ini, risiko yang mengintai, serta cara untuk mencegahnya.
Penipu sering kali membuat poster lowongan kerja yang tampak resmi dengan logo perusahaan ternama. Mereka mengklaim bahwa rekrutmen dilakukan tanpa syarat pendidikan atau menawarkan gaji yang sangat tinggi.
Misalnya, mereka bisa mengiklankan lowongan BUMN dengan klaim “Rekrutmen 2025 Tanpa Syarat Pendidikan” dan mengarahkan calon pelamar ke situs phishing yang menyerupai laman resmi.
Setelah mengklik tautan yang diberikan, korban akan diminta untuk mengunduh aplikasi yang mengaku sebagai “Tes Rekrutmen BUMN 2025”. Namun, aplikasi ini sebenarnya mengandung malware yang dapat mencuri data pribadi, termasuk informasi rekening bank dan akun media sosial.
Beberapa penipu juga menggabungkan tawaran lowongan kerja dengan iming-iming diskon atau hadiah untuk menarik perhatian lebih banyak orang. Misalnya, mereka bisa menawarkan diskon listrik PLN atau hadiah uang tunai bagi yang mendaftar.
Malware yang diunduh dapat mencatat aktivitas keyboard, mencuri nomor KTP, NPWP, hingga kata sandi e-banking. Ini dapat mengakibatkan pencurian identitas yang serius.[Lanjut Baca Hal.2]
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News