
RUPST PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memutuskan untuk membagikan 78% dari laba tahun buku 2024, atau senilai Rp 43,5 triliun, sebagai dividen. Ini berarti investor akan menerima Rp 466,18 per saham, dengan yield mencapai 9,84% (berdasarkan penutupan harga saham Selasa, 25 Maret 2025). Sisa laba bersih (22%) sebesar Rp 12,27 triliun akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Pemerintah, sebagai pemegang saham mayoritas, akan menerima Rp 22,62 triliun yang akan dikelola oleh Danantara.
Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,78 triliun, tumbuh 1,31% (yoy). Pendapatan bunga dan syariah bersih naik 6,12% (yoy) menjadi Rp 101,75 triliun. Penyaluran kredit melesat 19,36% (yoy) menjadi Rp 1.623,21 triliun, dengan kualitas kredit yang tetap terjaga (NPL gross 0,97% dan NPL net 0,33%). Total DPK mencapai Rp 1.698,89 triliun (naik 7,74% yoy), dan LDR mencapai 98,04%. Aset Bank Mandiri juga meningkat 11,63% (yoy) menjadi Rp 2.427,22 triliun.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga membagikan dividen jumbo! RUPST memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 13,95 triliun (65% dari laba bersih), atau Rp 374,05 per saham, dengan yield sekitar 8,80% (berdasarkan penutupan harga saham Rabu, 26 Maret 2025). Ini merupakan dividen tertinggi dalam sejarah BNI, jauh lebih tinggi daripada tahun lalu yang hanya Rp 280,49 per saham (50% laba).
BNI membukukan laba bersih sebesar Rp 21,46 triliun (naik 2,64% yoy), meskipun pendapatan bunga bersih turun 1,92% (yoy) karena beban bunga yang melonjak 29,24% (yoy). Penyaluran kredit meningkat 11,62% (yoy) menjadi Rp 775,87 triliun, dengan kualitas kredit yang membaik (NPL net 0,74% dan NPL gross 1,97%). Total aset BNI naik 3,95% (yoy) menjadi Rp 1.124,80 triliun.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan membagikan dividen sebesar 25% dari laba tahun buku 2024, yaitu Rp 751,8 miliar atau Rp 53,57 per saham, dengan yield 5,99% (berdasarkan penutupan harga saham Rabu, 26 Maret 2025). Meskipun laba bersih BTN turun 14,1% (yoy) menjadi Rp 3 triliun, pendapatan bunga naik 4,5% (yoy) menjadi Rp 29,55 triliun, sementara pendapatan non-bunga melonjak 17,6% (yoy) menjadi Rp 4,61 triliun. Penyaluran kredit dan pembiayaan tumbuh 7,3% (yoy) menjadi Rp 357,97 triliun.
Pembagian dividen jumbo dari empat bank BUMN ini menjadi berita gembira bagi para investor menjelang Lebaran. Meskipun kinerja masing-masing bank berbeda-beda, keempatnya tetap konsisten dalam memberikan dividen yang menarik. Semoga dividen ini bisa menambah manisnya perayaan Lebaran Anda! Selamat Hari Raya Idul Fitri. (ua/red)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News