PERISTIWA – Polda Jawa Timur berhasil mengungkap sebanyak 1.863 kasus kriminal dan mengamankan 2.307 tersangka dalam Operasi Pekat II Semeru 2025 yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 14 Mei 2025. Operasi besar-besaran ini melibatkan seluruh jajaran Polres di wilayah Jawa Timur dan menjadi bukti nyata komitmen kepolisian dalam memberantas aksi premanisme yang selama ini meresahkan masyarakat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyampaikan dalam konferensi pers di Gedung Mahameru, Mapolda Jatim, bahwa operasi ini merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Operasi ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap program Asta Cita yang bertujuan menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, Polda Jatim melakukan berbagai kegiatan mulai dari deteksi dini yang dilakukan oleh fungsi intelijen, hingga tindakan preemtif, preventif, dan represif. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, menjelaskan bahwa operasi ini melibatkan 275 personel Satgas Polda dan 2.566 personel Satgas Polres jajaran. Tujuan utama dari operasi ini adalah menanggulangi gangguan keamanan yang disebabkan oleh aksi premanisme yang mengganggu ketentraman masyarakat.
Hasil operasi menunjukkan bahwa dari 1.863 kasus yang berhasil diungkap, terdapat 160 kasus target operasi dengan 159 tersangka, serta 259 kasus non-target operasi dengan 342 tersangka. Sisanya adalah kasus tindak pidana ringan (tipiring) sebanyak 1.444 kasus dengan 1.706 orang yang dibina. Modus operandi yang dominan dalam kasus-kasus tersebut adalah penganiayaan yang dilakukan baik secara perorangan maupun kelompok, termasuk oleh gangster, debt collector, dan penganiayaan antar kelompok.
Kombes Farman menegaskan bahwa operasi ini diharapkan dapat menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang aman dan kondusif, sehingga iklim investasi di Jawa Timur tidak terganggu. Penindakan tegas terhadap pelaku premanisme ini menjadi langkah penting dalam menjaga ketentraman dan mendukung pembangunan daerah.(*/Red)