Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Kondisi Terkini IHSG dan Tren yang Harus Diwaspadai

Faktor Penyebab Tekanan Kondisi Terkini IHSG

Ada beberapa elemen kunci yang memengaruhi kondisi terkini IHSG. Berikut rinciannya:

  • Kebijakan Tarif AS (Trump 2.0): Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump kembali menjadi sorotan. Bhima Yudhistira, ekonom dari Celios, mengatakan kepada Kompas, “Tarif ini bisa memicu capital outflow besar-besaran dari Indonesia. Trading halt lagi bukan tidak mungkin.” Ketidakpastian ini membuat investor asing berbondong-bondong meninggalkan pasar emerging seperti Indonesia.
  • Faktor Domestik: Defisit APBN yang membengkak hingga Rp 31,2 triliun pada Februari 2025, ditambah kebijakan fiskal yang dianggap kurang meyakinkan, menurunkan kepercayaan investor. Rupiah yang terus tertekan juga menambah beban.
  • Sentimen Global: Wall Street yang volatile dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang minim turut memengaruhi aliran modal ke Indonesia. Pasar saham AS menjadi magnet bagi investor yang mencari “safe haven”.
  • Aksi Jual Investor Asing: Data BEI mencatat net sell asing mencapai Rp 19 triliun sejak awal 2025. Angka ini meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir, memperparah penurunan IHSG.

Tren Terkini: Apa Kata Data dan Pengamat?

Tren IHSG saat ini menunjukkan pola bearish yang kuat. Postingan di X oleh pengguna @vicsy__pada 7 April 2025 menyebutkan, “IHSG yang sempat turun -7% dengan segala hujatan, kini comeback +9% tanpa pujian. Tapi, secara teknikal, masih harus turun -11% ke 5.800-an.” Prediksi ini sejalan dengan analisis teknikal dari TradingView, yang menunjukkan IHSG berada di koreksi wave a dan berpotensi melanjutkan penurunan.

Namun, ada sedikit harapan. “Jika pemerintah cepat tanggap dengan intervensi, stabilisasi mungkin terjadi,” tulis akun anonim di X pada 8 April 2025. Intervensi yang dimaksud bisa berupa kebijakan buyback saham oleh BEI atau stimulus fiskal dari pemerintah.

Dr. Muhammad Saiful Hakim dari ITS juga memberikan pandangan optimistis. “Jika kondisi fiskal memberikan kepastian, arus modal asing bisa kembali, dan IHSG berangsur pulih,” katanya dalam rilis ITS News pada Maret 2025. Meski begitu, ia menekankan pentingnya investor mencermati tren sebelum bertindak.

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Halaman: 1 2 3
Berita Serupa
Exit mobile version