
Ramadan adalah bulan di mana konsumsi pangan meningkat signifikan, terutama untuk sumber protein seperti ikan. Ketersediaan ikan selama Ramadan menjadi perhatian utama bagi masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan gizi selama berpuasa. Tahun 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan bahwa pasokan ikan nasional cukup untuk memenuhi lonjakan permintaan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan atau lonjakan harga yang tidak terkendali.
Konsumsi ikan selama Ramadan selalu meningkat. Berdasarkan data KKP, kebutuhan ikan selama bulan suci ini diperkirakan mencapai 1,64 juta ton. Pada Februari, konsumsi ikan berada di angka 0,79 juta ton dan melonjak menjadi 0,85 juta ton di Maret menjelang Idul Fitri.
Tingginya permintaan ini bukan tanpa alasan. Ikan memiliki berbagai keunggulan sebagai sumber protein utama, seperti:
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat, permintaan ikan selama Ramadan diprediksi terus meningkat setiap tahunnya.
Menanggapi lonjakan permintaan ini, KKP memastikan bahwa ketersediaan ikan selama Ramadan dalam kondisi aman. Berdasarkan data terbaru, stok ikan nasional diproyeksikan mencapai 2,09 juta ton selama Februari-Maret 2025.
Produksi ikan nasional juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan total 3,06 juta ton selama Januari-Maret 2025.
Salah satu faktor utama yang menjaga stabilitas pasokan adalah banyaknya kapal nelayan yang kembali mendarat menjelang Idul Fitri. Hasil tangkapan yang melimpah dari sektor perikanan tangkap memastikan bahwa stok ikan tetap tersedia di pasaran.
Untuk menjaga ketersediaan ikan selama Ramadan, KKP menerapkan berbagai strategi, seperti:
Dengan adanya langkah-langkah ini, masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan ikan, bahkan di wilayah yang biasanya mengalami keterbatasan pasokan.
Selain menjamin ketersediaan ikan, KKP juga berupaya menjaga stabilitas harga. Berdasarkan pantauan di 250 cold storage per 4 Maret 2025, harga rata-rata ikan mengalami kenaikan ringan sebesar 5,5%, tetapi tetap dalam kisaran yang wajar dan terjangkau.
Harga ini masih stabil dan sesuai dengan daya beli masyarakat. Pemerintah juga terus mendorong masyarakat untuk mengonsumsi ikan sebagai bagian dari pola makan sehat selama Ramadan.
Meskipun ketersediaan ikan selama Ramadan relatif aman, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti:
Untuk mengatasi masalah ini, KKP telah menyiapkan berbagai langkah strategis, seperti pengiriman stok tambahan ke daerah yang mengalami kekurangan serta kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperlancar distribusi ikan.
Di Jakarta, misalnya, produksi ikan pada Januari-Maret 2025 mencapai 43.635 ton, sementara stoknya mencapai 92.822 ton. Meskipun kebutuhan diperkirakan mencapai 103.000 ton, kekurangan ini dapat diatasi dengan pasokan dari wilayah lain.
Ikan bukan hanya makanan sehari-hari, tetapi juga sumber protein penting selama puasa. Dengan mengonsumsi ikan secara rutin, tubuh tetap mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk menjalankan ibadah dengan optimal.
Beberapa manfaat utama konsumsi ikan selama Ramadan:
Dengan pasokan ikan yang melimpah dan harga yang stabil, tidak ada alasan untuk tidak menjadikan ikan sebagai bagian dari menu sahur dan berbuka.
KKP telah memastikan bahwa ketersediaan ikan selama Ramadan tahun 2025 dalam kondisi aman. Dengan produksi ikan yang meningkat, stok yang cukup, dan distribusi yang terkoordinasi, masyarakat bisa menikmati ikan segar tanpa khawatir kekurangan pasokan atau kenaikan harga yang drastis.
Dengan berbagai strategi yang diterapkan, Ramadan tahun ini bisa dinikmati dengan hidangan ikan berkualitas tinggi yang bergizi dan lezat.
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News