
JEMBER – Bertempat di Cafe Angkringan Indo, Jalan Bengawan Solo, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Jember, pada Kamis (27/2/2025) malam, sekelompok generasi milenial Jember mengadakan diskusi dan dialog.
Diskusi ini membahas program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan inisiatif dari Presiden RI Prabowo Subiyanto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Dalam diskusi tersebut, muncul banyak tanggapan pro dan kontra. Namun, pemateri Akademisi/Dosen FH Unej, Fiska Maulidian Nugroho, menyampaikan bahwa setiap program atau kebijakan pemerintah diyakini memiliki dampak bagi masyarakat.
“Artinya, penting bagi kita untuk menilai kebijakan tersebut dari berbagai aspek, baik secara filosofis, sosiologis, maupun yuridis, guna memahami manfaat dan tantangan yang ada,” kata Fiska dalam pemaparannya.
“Salah satu kebijakan yang kini menjadi perhatian adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah. Menurut saya, program ini memberikan banyak manfaat, khususnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pemberian makanan bergizi yang layak dan sehat kepada anak-anak sekolah,” sambungnya.
Manfaat yang dimaksud, lanjutnya, dari program MBG dapat memberikan dampak positif dari berbagai aspek, baik fisik, ekonomi, maupun sosial.
“Kita kulik satu per satu. Dari sisi fisik, konsumsi makanan bergizi akan mendukung pertumbuhan anak-anak, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mencegah masalah kesehatan seperti stunting dan malnutrisi,” ucapnya.
Sementara itu, dari sisi ekonomi, program ini dinilai membantu meringankan beban rumah tangga, terutama bagi keluarga dengan keterbatasan finansial.
“Orang tua tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk bekal sekolah anak, sehingga anggaran dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain seperti alat tulis, tabungan pendidikan, dan keperluan rumah tangga lainnya,” ulasnya.
Dengan beberapa aspek tersebut, lebih lanjut kata Fiska, program MBG perlu didukung sebagai upaya mencapai target pemerintah, yakni menciptakan dan mencapai generasi emas 2045.
“Seperti kata pepatah, ‘Logika tanpa logistik adalah nol’, yang berarti tanpa asupan makanan yang sehat, generasi penerus bangsa tidak akan dapat berkembang secara optimal. Sehingga program ini (MBG) menjadi kunci menciptakan generasi emas. Melalui konsumsi makanan yang layak dan bernutrisi, anak-anak Indonesia diharapkan tumbuh dengan kondisi fisik dan mental yang lebih kuat, sehingga siap menghadapi tantangan di masa depan. Cerdas tidak hanya akademik, tetapi juga memiliki tubuh sehat dan daya saing tinggi,” ulasnya.
Menanggapi hal itu, pemateri lain, Tokoh Mahasiswa dan Inisiator Gerakan Milenial Jember, Ferdi Hamzah, juga memberikan tanggapan senada.
“Secara ekonomi, keberadaan Makan Bergizi Gratis memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat luas. Tidak hanya membantu mengurangi pengeluaran keluarga, tetapi juga memberikan peluang ekonomi baru,” ucap Ferdi.
Upaya berjalannya program MBG, lanjutnya, memberikan manfaat di wilayah UMKM, ekonomi di bidang kuliner, dan juga pertanian.
“Dengan kata lain, program ini tidak hanya berfokus pada kesejahteraan anak-anak sekolah, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekosistem ekonomi nasional, serta peningkatan produksi pangan dalam negeri dan distribusi bahan makanan yang lebih merata,” jelasnya.
“Namun demikian, dukungan tidak cukup. Pastikan setiap anak mendapatkan akses makanan bergizi, sehingga target meningkatkan kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas mereka dalam menjalani pendidikan bisa benar-benar tercapai,” imbuhnya.
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News