Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

John Cena Cetak Sejarah dengan Gelar Juara Dunia ke-17 Usai Kalahkan Cody Rhodes

Getty Images

HIBURAN – WrestleMania 41 yang digelar pada Minggu malam di Las Vegas menghadirkan pertandingan utama yang sangat dinantikan para penggemar gulat dunia. Dalam laga puncak bertajuk “Showcase of the Immortals,” John Cena berhasil mengukir sejarah baru setelah menaklukkan Cody Rhodes untuk merebut gelar Undisputed WWE Championship.

Pertandingan antara Cena dan Rhodes berlangsung sengit selama kurang lebih 30 menit. Dengan dukungan tak terduga dari rapper Travis Scott, John Cena akhirnya mampu menjatuhkan Rhodes melalui pinfall yang menentukan kemenangan. Kemenangan ini membuat Cena memecahkan rekor lama Ric Flair dengan menjadi pegulat pertama yang meraih 17 gelar juara dunia, sebelumnya keduanya sama-sama memegang rekor 16 kali juara.

Kisah rivalitas mereka bermula sejak akhir bulan Maret saat John Cena menyerang Cody Rhodes usai pertandingan Elimination Chamber. Pada momen itu, ia juga bersekutu dengan rival lamanya, Dwayne “The Rock” Johnson, sekaligus melakukan perubahan karakter menjadi heel (tokoh antagonis) untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 22 tahun terakhir.

Dwayne Johnson sendiri kembali tampil di ring terakhir kali pada WrestleMania 40 tahun lalu dan kini menjabat sebagai anggota dewan WWE melalui perusahaan induknya, TKO Group Holdings.

Sebelum pertarungan besar tersebut, keduanya sempat bertemu secara langsung pada acara SmackDown Jumat malam sebelumnya di T-Mobile Arena. Di sana, John Cena menegaskan bahwa pertandingannya melawan Cody Rhodes akan menjadi penampilan terakhirnya di panggung WrestleMania sebelum pensiun dari dunia gulat profesional.

Cena menyampaikan pesan penuh makna kepada lawannya: “Minggu ini adalah kali terakhir aku akan bertanding di ring WrestleMania. Tidak ada seorang pun yang memiliki keberanian seperti aku untuk mengakhiri kariernya dengan cara seperti ini.”

Ia juga menambahkan bahwa banyak orang meragukan keseriusannya pensiun karena biasanya pegulat selalu kembali lagi ke ring: “Tidak ada istilah pensiun dalam gulat karena semua pegulat lain takut menghadapi kenyataan itu.”

Dalam pidatonya tersebut, ia juga menyindir sikap Rhodes yang terlalu peduli terhadap pendapat penggemar: “Kalian semua tidak menulis sejarah — pemenanglah yang melakukannya.”

Menanggapi pernyataan tersebut, Cody tidak tinggal diam. Ia mengecam John sebagai sosok overrated(terlalu dibesar-besarkan) dan overbearing (sok kuasa). Dengan nada sarkastik ia berkata: “Wajahmu seperti lilin meleleh dan kau lebih pucat daripada Sting saat Starcade ’97.”

Rhodes bahkan menyindir aksi kontroversial Cena saat tampil tanpa busana lengkap dalam sebuah acara Oscar beberapa waktu lalu: “Seluruh dunia melihatmu berjalan tanpa busana lengkap di panggung Oscar demi orang-orang yang kau layani sekarang — tapi sampai hari ini kau masih belum bisa bergulat dengan baik.”

Pertemuan mereka ditutup dramatis ketika SmackDown berakhir; setelah slapping oleh Cena kepada Rhodes terjadi balasan serangan Cross Rhodes hingga berdiri gagah menguasai arena.

Kemenangan spektakuler ini bukan hanya sekadar angka gelar bagi John Cena tetapi juga simbol perjalanan panjang kariernya selama dua dekade lebih sebagai ikon WWE sekaligus legenda hidup olahraga hiburan ini.

Menurut laporan ESPN, pencapaian ini memperkuat posisi Cenasebagai salah satu atlet terbesar sepanjang masa dalam industri wrestling global.

Selain itu kolaborasi kejutan bersama Travis Scott menunjukkan bagaimana WWE terus berevolusi menggabungkan unsur hiburan musik modern demi menarik generasi muda penonton baru serta memperluas jangkauan pasar internasional (Bleacher Report).

John Cena telah membuktikan dirinya sekali lagi sebagai legenda sejati WWE lewat kemenangan monumental atas Cody Rhodes pada WrestleMania 41 sekaligus mencatat sejarah baru sebagai pemegang gelar juara dunia terbanyak sepanjang masa yakni sebanyak 17 kali. Momen emosional perpisahan serta rivalitas sengit mereka memberikan warna tersendiri bagi pagelaran tahunan terbesar gulat profesional tersebut—menandai babak akhir era gemilang seorang ikon namun membuka peluang cerita baru bagi bintang-bintang muda berikutnya.(*/Red)

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Berita Serupa
Exit mobile version