BerandaGaya Hidup dan WisataJAFF 2020 Juga Digelar di Jember Bersama 15 Kota Lainnya

JAFF 2020 Juga Digelar di Jember Bersama 15 Kota Lainnya

- Advertisement -spot_img

JEMBER – NETPAC Asian Film Festifal (JAFF) akan digelar secara serentak pada 27 hingga 29 November di 15 kota di Indonesia, dan Jember terpilih sebagai satu-satunya kota di Jawa Timur yang turut serta menyelenggarakan festival tahunan tersebut secara Offline maupun Online.

Menurut Tariq Aziz selaku Festival Manager area Jember, terpilihnya Jember tidak lepas dari sumbangsih cineas muda Jember dalam JAFF sebelumnya, dimana dua kali film pendek karya-cineas Jember masuk dalam nominasi JAFF.

“Dulu JAFF selalu diselenggarakan di Jogja, dan kami dari Jember hadir ke sana, namun karena saat ini masa pandemi, kegiatan di gelar di 15 kota di Indonesia dan untuk di Jawa Timur hanya Kota Jember yang diberi kesempatan menyelenggarakan JAFF 2020, hal ini tidak lepas dari kreasi anak muda Jember yang dua kali lolos dalam nominasi JAFF,” ujar Tariq.

Tariq menjelaskan, JAFF sendiri tidak hanya digelar di Indonesia, namun juga di beberapa negara Asia lainnya, seperti Malaysia, Singapura, India, Jepang dan negara-negara asia lainnya, dimana tujuan dari festival ini adalah untuk sinema di Asia.

“Dalam JAFF sendiri nanti, akan diputarkan berbagai film pendek karya cineas dari 15 kota yang menyelenggarakan, termasuk karya cineas Jember, tentu dengan adanya karya anak Jember tampil di JAFF, diharapkan bisa membantu perkembangan budaya dan pariwisata, karena di JAFF ini juga memberikan ruang bagi di berbabagai sektor baik edukasi maupun seni itu sendiri,” ujar Tariq yang didampingi Novitasari selaku programer di kegiatan ini.

Di Jember sendiri kegiatan JAFF ini bekerjasama dengan Basa Basi Production, sebuah komunitas perkumpulan cineas Jember, serta dengan Kota Cinema Mall untuk tempat diselenggarakannya, untuk pengunjung yang ingin melihat secara langsung, penyelenggara melakukan protokol kesehatan secara ketat.

“Untuk penonton yang ingin melihat secara offline, kami membatasi kuotanya, hanya 50 persen dari jumlah kursi gedung yang disediakan, serta menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat yang dilakukan oleh panitia dengan melibatkan Satgas Covid,” beber Tariq.

JAFF 2020 ini sendiri mengambil tema “Kinetik” yang merujuk pada gerakan-gerakan yang berasosiasi dengan kekuatan maupun energi. Hal ini untuk mencerminkan gerak tumbuh JAFF sebagai festival dalam usahanya, dan untuk mempenetrasi gerak sinema Asia Padifik ditengah keadaan yang terus berubah seperti dimasa pandemi.

Selain itu, dalam JAFF 2020 ini nanti, akan dimulai dengan film “Mekong 2030” sebuah film antologi berisi lima film naratif pendek yang mengisahkan bagaimana masa depan sungai Mekong dari lima perspektif nasional dan budaya yang berbeda.

Film ini sendiri berlatar pada tahun 2030, dan disutradarai oleh lima cineas Asia Tenggara, Film ini juga mengajak penonton untuk secara akrif melindungi sumber air yang memiliki fungsi kritis dalam kehidupan. Selain itu, masih ada 128 film, dimana 57 merupakan film features dan 71 lainnya adalah film pendek. (*)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

#TRENDING TOPIC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini