
*Anggota DPRD Jember Alfian Andri Wijaya Santuni dan Bersinergi dengan Wabup Jember Gus Firjaun*
JEMBER, Pelitaonline.co – Akibat penyakit tumor ganas yang bersarang di kepala seorang ibu rumah tangga dari keluarga miskin di Jember bernama Ikko Rizkyta Melan, hanya bisa pasrah dan tergolek golek lemah tak berdaya.
Keterbatasan biaya serta perekonomian di bawah rata-rata (tergolong warga Miskin) yang membuat warga lingkungan Tembakan, Jalan Diponegoro IV/110, kelurahan Kepatihan, kecamatan Kaliwates, tak bisa berbuat apa apa.
Meski, sudah 2 kali menjalani operasi di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember, melalui dana Jaringan Sosial, yang pertama operasi pada Bulan Februari 2021, operasi kedua Bulan Juni 2021. Namun tumor di kepala Ibu berusia 26 Tahun ini, terus membesar dan terus merasakan kesakitan.
Sedangkan, suaminya masih pengangguran dan Bapak kandungnya hanya relawan tukang parkir (bukan honorer di Dishub) dan sekarang sangat bapak tidak bisa bekerja karena harus merawat anaknya tersebut. Sementara suami fokus merawat menjaga anak nya yg masih berusia 4 tahun.
Melihat keadaan itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember Alfian Andri Wijaya, selain menyantuni pasien juga bersinergi dengan Wakil Bupati Jember Gus Firjaun, berkoordinasi ke Dinas Kesehatan dan Dinas SosiaL serta RSD dr. Soebandi Jember.
Namun informasi yang di dapat dari Rumah sakit Soebandi, tidak ada Alat sinar Laser yang bisa membunuh akar dari penyebab tumor ganas yg membuat kepala ibu Ikko terus membesar. Sehingga pasien harus di rujuk ke RS Ramlan Surabaya, karena disana ada peralatan untuk membunuh akar penyebab tumbuh membesarnya tumor ganas tersebut.” ujarnya.
Dari itu, kata politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini, separuh solusi yang sudah di ikhtiarkan dan upayakan yakni biaya Transportasi pasien selama pulang-pergi (PP) dari Jember-Surabaya, sudah bisa ditanggung oleh APBD Jember yang melekat di OPD Dinas Kesehatan.
Tinggal kendala biaya hidup pasien dan keluarga selama mendampingi di RS Ramlan Surabaya. Karena kita mengantisipasi, pasien tidak langsung dioperasi, di khawatir masih antre lama maka harus sewa kamar kost selama menunggu antrean jadwal operasinya,” terangnya.
“Nah inilah yang menjadi persoalan, ketika saya tanyakan ke Kepala Dinas Sosial (bukti Chat kepala dinasnya ada), ternyata Penjelasan Kepala Dinas Sosial adalah tidak adanya Pos Anggarannya, di APBD 2021 Tahun ini.” kata Alfian.
Sehingga atas kondisi inilah lanjut Alfian, pihaknya berinisiatif mengundang beberapa teman media, untuk melakukan Jumpa Pers bersama Ibu Ikko serta keluarganya, untuk membantu memviralkan ke publik.
“Dengan niatan semata-mata menggugah, sehingga para donatur dan dermawan untuk, sama gotong royong menyantuni pasien tersebut, dengan cara menjenguk atau mentransfer sumbangan ke rekening atas nama pasien bukan ke rekening relawan & bukan ke rekening orang lain.” Tandasnya. (Mam/Yud)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News