HOAX Rekrutmen Koperasi Desa Merah Putih: Kemenkop Tegaskan Tidak Ada Lowongan

BERITA – Beredar informasi palsu mengenai rekrutmen pegawai Koperasi Desa Merah Putih melalui video TikTok dan gambar formulir pendaftaran. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) membantah informasi tersebut melalui surat resmi bernomor B-354/SM.KOP/IP.00/2025, tertanggal 27 Maret 2025.

Lowongan kerja dengan iming-iming gaji Rp5-8 juta dan tautan pendaftaran axtuu1*com/daftar08 dinyatakan sebagai hoaks dan mengarah ke situs phishing.

Formulir pendaftaran palsu yang beredar di TikTok menampilkan persyaratan yang mencurigakan:

• Pengisian data pribadi lengkap, termasuk nomor Telegram.
• Tautan pendaftaran (axtuu1*com/daftar08) yang diduga digunakan untuk mencuri data atau mengambil alih akun korban.
• Tidak adanya detail kontak resmi atau alamat instansi yang jelas.

Sanggahan Resmi Kemenkop UKM

Sekretaris Kementerian Koperasi, Ahmad Zabadi, S.H., M.M., menegaskan dalam surat resmi: “Kami sampaikan bahwa Kementerian Koperasi tidak membuka rekrutmen dimaksud. Kami menghimbau agar seluruh masyarakat berhati-hati dengan maraknya penipuan yang mengatasnamakan Kementerian Koperasi.” Kemenkop juga meminta kepala dinas koperasi di seluruh Indonesia untuk menyebarluaskan klarifikasi ini.

Kemenkop UKM telah mengambil beberapa langkah pencegahan: (Lanjut Halaman 2)

Menurut Informasi Kemenkop UKM Mengimbau masyarakat untuk hanya mengakses informasi resmi melalui situs web kop.go.id dan media sosial resmi @kemenkop. Memverifikasi informasi rekrutmen melalui kanal resmi pemerintah.

Menghindari pengklikkan tautan yang tidak dikenal dan membagikan data pribadi. Melaporkan konten mencurigakan ke Patroli Siber Polri atau platform tempat konten tersebut beredar.

Waspada Terhadap Penipuan Berkedok Lowongan Kerja

Kasus penipuan berkedok lowongan kerja ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk selalu waspada dan kritis terhadap informasi yang beredar. Kemenkop UKM berkomitmen untuk terus memantau dan menindaklanjuti penyebaran hoaks.

Jangan pernah memberikan nomor Telegram, kata sandi, atau data sensitif kepada pihak yang tidak dikenal. Situs phishing seringkali tidak memiliki sertifikat keamanan (HTTPS) atau memiliki alamat domain yang mencurigakan.(*/red)