Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Hari Perempuan Internasional 2025: Merayakan Kemajuan dan Memperjuangkan Kesetaraan

Setiap tanggal 8 Maret, dunia memperingati Hari Perempuan Internasional sebagai momentum penting untuk merayakan pencapaian perempuan di berbagai bidang. Namun, lebih dari sekadar perayaan, hari ini juga menjadi pengingat bahwa perjuangan kesetaraan masih jauh dari kata selesai.

Tahun ini, Hari Perempuan Internasional 2025 mengusung tema “Inspire Inclusion, yang menekankan pentingnya membangun dunia yang lebih inklusif bagi semua perempuan. Tema ini menjadi tren di berbagai platform digital, terutama X (sebelumnya Twitter), dengan tagar #IWD2025 dan #InspireInclusion yang ramai diperbincangkan.

Lalu, apa saja isu yang menjadi sorotan dalam peringatan Hari Perempuan Internasional tahun ini? Dan bagaimana langkah nyata yang bisa dilakukan untuk menciptakan dunia yang lebih setara bagi perempuan?

Sejarah dan Makna Hari Perempuan Internasional

Perayaan Hari Perempuan Internasional memiliki sejarah panjang yang berawal dari gerakan buruh perempuan pada awal abad ke-20. Pada masa itu, perempuan menuntut hak pilih, kondisi kerja yang lebih baik, serta upah yang setara dengan laki-laki.

Gerakan ini semakin kuat hingga akhirnya pada tahun 1975, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menetapkan 8 Maret sebagai hari peringatan global untuk hak-hak perempuan. Sejak saat itu, setiap tahun Hari Perempuan Internasional diperingati dengan tema yang berbeda-beda untuk menyoroti tantangan yang masih dihadapi perempuan di seluruh dunia.

Meski berbagai kemajuan telah dicapai, kesetaraan penuh masih menjadi tantangan. Laporan terbaru dari UN Women menyebutkan bahwa jumlah perempuan di parlemen global kini mencapai 26,5%, meningkat dibandingkan 11% pada tahun 1995. Namun, jika laju saat ini terus berlanjut, dunia masih membutuhkan 131 tahun lagi untuk benar-benar menutup kesenjangan gender.

Fakta ini menjadi sorotan utama dalam diskusi di media sosial, terutama di X, dengan banyak aktivis yang menyerukan percepatan kesetaraan gender di berbagai sektor, mulai dari politik, ekonomi, hingga teknologi.

Tren Hari Perempuan Internasional 2025

Tahun ini, peringatan Hari Perempuan Internasional mencerminkan tantangan serta kemajuan yang telah dicapai dalam beberapa aspek utama, termasuk teknologi, kesehatan mental, dan perjuangan melawan kekerasan berbasis gender.

1. Peran Teknologi dalam Pemberdayaan Perempuan

Di era digital, teknologi menjadi alat yang sangat penting untuk memberdayakan perempuan. Kampanye global seperti Women in Tech 2025 menjadi viral di X, dengan tujuan melatih 1 juta perempuan di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) sebelum akhir dekade ini.

Selain itu, banyak perusahaan teknologi mulai meluncurkan program literasi digital dan pelatihan kecerdasan buatan (AI) agar perempuan dapat lebih kompetitif di dunia kerja. xAI, salah satu perusahaan teknologi besar, bahkan telah mengembangkan alat berbasis AI untuk mendeteksi bias gender dalam konten digital.

2. Kesehatan Mental Perempuan Semakin Diperhatikan

Data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2025 menunjukkan bahwa perempuan memiliki kemungkinan dua kali lebih besar mengalami depresi dibandingkan laki-laki. Faktor sosial dan ekonomi, terutama pasca pandemi, menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya kasus gangguan kesehatan mental di kalangan perempuan.

Di media sosial, kampanye dengan tagar #HerMentalHealth mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental perempuan. Banyak diskusi yang membahas pentingnya akses terhadap layanan kesehatan mental yang terjangkau dan bebas stigma.

3. Perlawanan terhadap Kekerasan Berbasis Gender di Hari Perempuan Internasional

Meski kesadaran akan hak-hak perempuan terus meningkat, angka kekerasan berbasis gender masih sangat tinggi. Satu dari tiga perempuan di dunia masih mengalami kekerasan fisik atau seksual.

Di Indonesia, laporan Komnas Perempuan mencatat peningkatan 10% kasus kekerasan domestik dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mendorong banyak organisasi dan komunitas untuk mengadakan berbagai kampanye, termasuk Walk for Her Rights, sebuah gerakan yang berlangsung di berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung sebagai simbol perjuangan melawan kekerasan berbasis gender.

Peran Indonesia dalam Hari Perempuan Ini

Indonesia turut memperingati Hari Perempuan Internasional 2025 dengan berbagai kegiatan yang mendukung kesetaraan gender.

1. Kampanye #PerempuanBerdaya di Media Sosial

Di X, Instagram, dan TikTok, kampanye #PerempuanBerdaya menjadi tren dengan menampilkan kisah-kisah inspiratif perempuan Indonesia. Banyak perempuan dari berbagai latar belakang berbagi pengalaman mereka dalam membangun bisnis, memperjuangkan pendidikan, serta memberdayakan komunitas.

2. Indeks Kesetaraan Gender di Indonesia

Laporan terbaru mencatat bahwa Indonesia memiliki skor 0,69 dalam Indeks Kesetaraan Gender tahun 2025. Meski ada peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, angka ini masih menunjukkan adanya kesenjangan, terutama dalam akses pendidikan dan partisipasi ekonomi.

Pemerintah dan berbagai organisasi di Indonesia terus berupaya menciptakan kebijakan yang lebih inklusif, seperti meningkatkan cuti melahirkan bagi pekerja perempuan, memberikan lebih banyak dukungan bagi UMKM perempuan, dan memastikan lebih banyak perempuan terlibat dalam pengambilan keputusan politik.

Mengilhami Inklusi: Langkah Nyata yang Bisa Dilakukan di Hari Perempuan Internasional

Tema Inspire Inclusion mengajak semua pihak untuk mengambil tindakan nyata demi menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi perempuan. Berikut beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan:

  • Dukung bisnis milik perempuan dengan membeli produk mereka.
  • Sebarkan edukasi tentang kesetaraan gender di lingkungan sekitar.
  • Ciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif, misalnya dengan kebijakan fleksibel bagi ibu pekerja.
  • Tingkatkan partisipasi perempuan dalam kepemimpinan, baik di organisasi, perusahaan, maupun pemerintahan.

Selain itu, perusahaan-perusahaan teknologi juga mulai berkontribusi dengan menciptakan alat dan platform yang lebih ramah bagi perempuan. Misalnya, xAI sedang mengembangkan teknologi AI untuk mendeteksi diskriminasi gender dalam algoritma media sosial.

Bersama Menuju Masa Depan yang Lebih Setara

Hari Perempuan Internasional 2025 bukan sekadar perayaan, melainkan momentum untuk bertindak. Dunia telah mencapai banyak kemajuan, tetapi masih banyak tantangan yang harus dihadapi.

Saat dunia merayakan 8 Maret 2025, pertanyaannya adalah: apa yang bisa kita lakukan untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif bagi perempuan?

Seperti yang dikatakan oleh Malala Yousafzai, “Kita tidak akan pernah maju jika separuh dari kita tertinggal.” Sudah saatnya kita semua mengambil bagian dalam perjuangan ini.

 

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Berita Serupa
Exit mobile version