
PASAR – Mengacu pada data aktual dari Sistem Informasi Harga Pangan dan Perikanan (Siskaperbapo) Provinsi Jawa Timur untuk hari ini, harga komoditas cabai rawit merah terpantau mengalami lonjakan harga yang cukup mencolok di beberapa pasar tradisional.
Bahan pangan ini dilaporkan mencapai kisaran Rp 80.000 hingga Rp 85.000 per kilogram (kg) di area Surabaya dan Malang, sebuah peningkatan sebesar 25% jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Kenaikan harga ini juga berimbas pada jenis cabai lainnya, seperti cabai keriting dan cabai merah besar, yang harganya naik rata-rata antara 15% hingga 20%.
Berdasarkan tabel data yang disajikan oleh Siskaperbapo Jatim (dapat diakses di siskaperbapo.jatimprov.go.id/harga/tabel), berikut adalah perincian harga cabai rawit merah di sejumlah pasar utama wilayah Jawa Timur per tanggal hari ini:
Pasar Pucang, Surabaya: Tercatat Rp 82.000/kg
Pasar Dinoyo, Malang: Mencapai Rp 85.000/kg
Pasar Tanjung Sari, Sidoarjo: Seharga Rp 78.000/kg
Pasar Wilayah Jember: Ditetapkan Rp 75.000/kg
Peningkatan harga paling signifikan terpantau di kawasan Malang Raya. Di area ini, suplai cabai rawit yang berasal dari pusat-pusat produksi seperti Batu dan Kepanjen dikabarkan menyusut hingga 40%, yang disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem belakangan ini.
[Baca Halaman Selanjutnya!]
Kendala Pasokan (Supply Disruption) Intensitas curah hujan yang tinggi di Jawa Timur semenjak awal bulan ini telah mengakibatkan kegagalan panen serta pembusukan pada tanaman cabai di area pertanian. Data dari Dinas Pertanian Jawa Timur
mengindikasikan sekitar 30% tanaman cabai di wilayah Ngawi dan Madiun mengalami kerusakan sebagai dampak dari bencana banjir.
Tingginya Permintaan Menjelang Libur Nasional Terjadi lonjakan permintaan terhadap cabai rawit sejalan dengan persiapan yang dilakukan oleh sektor restoran dan kalangan rumah tangga dalam menyambut periode akhir pekan yang panjang.
Peningkatan Biaya Distribusi Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru-baru ini turut memberikan dampak pada peningkatan ongkos pengiriman komoditas dari sentra-sentra produksi menuju pasar-pasar tujuan.
Ibu Siti (Seorang Pembeli di Pasar Dinoyo, Malang): “Dengan berat hati, saya harus mengurangi jumlah cabai rawit yang saya gunakan untuk masakan sehari-hari. Harganya sekarang sudah hampir sama dengan harga daging ayam!”
[Baca Halaman Selanjutnya!]
Pak Budi (Seorang Pedagang di Pasar Wilayah Jember): “Stok cabai rawit saya hari ini cuma ada 10 kg, jauh berbeda dari biasanya yang bisa menjual sampai 50 kg. Banyak sekali pembeli yang menyampaikan keluhan.”
Di samping cabai rawit, sejumlah komoditas pangan esensial lainnya juga menunjukkan adanya tren kenaikan harga:
Bawang Merah: Kini berada di Rp 35.000/kg (naik +12%)
Telur Ayam Ras: Dijual seharga Rp 28.000/kg (naik +5%)
Minyak Goreng: Tetap stabil di Rp 16.000/liter
Kepala Bidang Pengawasan Pangan dari Siskaperbapo Jatim, Dr. Ahmad Fauzi, menginformasikan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan koordinasi intensif dengan para distributor.
Upaya ini termasuk menjajaki kemungkinan impor cabai rawit dari daerah lain seperti Lampung dan Sumatera Barat, dengan tujuan utama untuk menstabilkan kembali harga di pasaran. “Kami memiliki perkiraan bahwa harga akan berangsur turun dalam kurun waktu 1 hingga 2 minggu mendatang, dengan syarat kondisi cuaca membaik dan alur pasokan kembali lancar,” ungkap beliau.
Pertimbangkan Substitusi dengan Cabai Kering: Harga cabai kering cenderung lebih stabil (sekitar Rp 120.000/kg) dan memiliki daya simpan yang lebih lama.
Berbelanja di Pasar Pagi: Umumnya, harga komoditas di pasar pada pagi hari relatif lebih rendah jika dibandingkan saat sore hari.
Pantau Informasi Harga via Siskaperbapo: Selalu periksa tabel harga harian yang diperbarui di situs resmi siskaperbapo.jatimprov.go.id.
Lonjakan harga cabai rawit yang terjadi hari ini sekali lagi menjadi penanda betapa rentannya rantai pasokan pangan kita terhadap faktor cuaca dan kelancaran distribusi. Walaupun fluktuasi harga merupakan hal yang lumrah, sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, para petani, serta pedagang sangat krusial untuk terus menjaga kestabilan harga pada komoditas-komoditas strategis.(*/red)
Catatan Redaksi : Pembaruan Harga Terkini: Siskaperbapo Jatim
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News