
Kabar ini nggak cuma bikin heboh di media sosial, tapi juga sampai ke telinga pejabat tinggi. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, langsung bereaksi keras. “Kalau guru itu ada, besok saya berhentikan!” tegas Dedi dalam wawancara di Gedung DPR, Jakarta, pada 29 April 2025. Menurutnya, tindakan ini nggak mencerminkan semangat pendidikan yang seharusnya.
Reaksi netizen di X juga nggak kalah panas. Banyak yang menganggap tugas ini kelewat batas, tapi ada juga yang membela sang guru. Mereka bilang, pendidikan Biologi memang harus realistis, apalagi soal reproduksi manusia. Salah satu postingan di X dari akun @officialinews_ bahkan menyebut kasus ini sebagai “geger ujian Biologi” yang bikin orang tua murid geleng-geleng kepala.
Namun, di sisi lain, beberapa pakar pendidikan menilai kasus ini menunjukkan kurangnya panduan jelas soal metode pengajaran yang sensitif. Menurut Dr. Ani Susanti, pakar pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia, “Guru perlu pelatihan khusus untuk menangani topik sensitif seperti reproduksi. Metode yang salah bisa bikin siswa malah salah paham.”
Oke, sekarang kita coba lihat dari dua sisi. Di satu sisi, Wety mungkin punya niat baik. Dia ingin siswanya paham betul soal anatomi tubuh manusia. Tapi, di sisi lain, caranya dianggap nggak tepat. Kenapa sih ini jadi masalah besar?
Kasus guru minta siswa gambar alat kelamin ini bukan cuma soal kesalahan satu orang. Ini juga cerminan bahwa sistem pendidikan kita perlu diperbaiki, terutama soal cara menyampaikan materi yang sensitif. Berikut beberapa poin yang bisa kita ambil pelajarannya:
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News