JEMBER, Pelitaonline.co – Terhitung sejak Januari hingga Agustus Tahun 2021, kasus perceraian di Kantor Pengadilan Agama (PA) Jember mayoritas gugatan diajukan oleh para Istri.
Diketahui, dari 3888 kasus yang terdata di kantor PA, hanya1053 kasus yang diajukan oleh suami alias Talak. Sedangkan 2835 sisanya, gugatan cerai di ajukan dari Istri.
Dari total kasus yang telah diajukan tersebut, telah diputuskan atau mempunyai kekuatan hukum tetap yakni untuk cerai talak sebanyak 987, sementara cerai gugat 2762.
Jadi Total keseluruhan ada 3749 yang sudah diputuskan, sementara sisanya sebanyak 139 masih dalam proses di PA Jember.
Menurut Humas PA Jember Nur Chozin,
salah satu faktor yang menjadi penyebab terjadi perceraian mayoritas, permasalahan perekonomian di rumah tangga yang tidak stabil.
“Rujukan utamanya rata rata itu, masalah ekonomi, seperti suami meninggalkan seorang Istri atau seorang suami tidak mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga,” kata Nur, Jum’at (24/9/2021).
Nur menduga, persoalan itu (perekonomian) timbul, tidak lepas dari adanya pandemi, sehingga banyak para suami juga bermasalah keuangannya.
“Karena para suami yang biasanya bekerja, kemudian diberhentikan dari pekerjaannya, jadi mempengaruhi kondisi ekonominya,” katanya
Selain itu, faktor yang melatar belakangi para istri minta cerai, juga adanya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) serta adanya gangguan dari orang ke tiga.
“Gangguan orang ketiga itu bukan berarti karena selingkuh saja, tapi terkadang juga ikut campur atau desakan dari orang tua. Tetapi yang paling banyak memang faktor ekonomi,” terangnya.
Sementara itu, Plt kepala DP3AKB Kabupaten Jember Suprihandoko mengatakan untuk menekan meningkatnya perceraian, pihaknya akan menggandeng TP – PKK di tingkat desa dan kecamatan.
Tujuannya yakni, guna memberikan edukasi kepada remaja terutama perempuan yang akan menikah, bagaimana membangun rumah tangga yang ideal. Agar mengerti tentang perencanaan kehidupan dalam berkeluarga.
“Dan bagi laki-laki harus memiliki Life Skill yang bisa menambah penghasilan. Secinta apapun kita pada suami atau Istri, kalau ekonomi remuk, saya kira bisa berantakan,” Tandasnya. (Awi/Yud)