Fakta Lengkap Gempa Bogor 10 April 2025: Sesar Citarik, Guncangan 4,1 M, hingga Dampaknya

Berita Terkini – Gempa Bogor 10 April 2025 mengguncang malam warga dengan kekuatan yang cukup mengejutkan. Terjadi pukul 22.16 WIB, gempa bermagnitudo 4,1 ini menyentak kesadaran masyarakat tentang betapa rawannya kawasan ini terhadap pergerakan lempeng bumi. Bukan hanya guncangan, tapi juga kepanikan dan keresahan yang menyebar luas. Kamu wajib tahu, ini bukan hal sepele.

Fakta Lengkap Gempa Bogor 10 April 2025

Gempa Bogor 10 April 2025 terjadi secara mendadak tanpa peringatan dini yang jelas. Inilah yang membuat banyak warga merasa panik karena guncangan terasa cukup keras meski kekuatannya tergolong sedang.

Pusat gempa hanya berjarak 2 kilometer dari Kota Bogor, dan karena termasuk gempa dangkal, efeknya langsung terasa. Inilah rangkuman fakta penting yang perlu kamu ketahui.

Kronologi Kejadian Gempa

Peristiwa ini tidak hanya membuat warga keluar rumah, tetapi juga ramai diperbincangkan di media sosial. Berikut detail waktu dan lokasi kejadiannya:

• Waktu kejadian: 10 April 2025, pukul 22.16 WIB
• Magnitudo: 4,1
• Kedalaman: 5 kilometer
• Lokasi episenter: 2 km tenggara Kota Bogor
• Skala intensitas: III-IV MMI di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Depok

Guncangan terasa seolah-olah ada kendaraan berat yang melintas. Bahkan, banyak warga mendengar suara gemuruh, menunjukkan bahwa ini adalah gempa dangkal dengan frekuensi getaran tinggi di permukaan.

Aktivitas Sesar Citarik sebagai Pemicu

Gempa Bogor 10 April 2025 tidak terjadi begitu saja. Aktivitas Sesar Citarik yang menjadi pemicunya menunjukkan betapa pentingnya kita memahami risiko geologi yang ada di sekitar kita.

• Panjang sesar: Membentang dari Pelabuhan Ratu (Sukabumi) hingga Bekasi
• Tipe pergerakan: Geser mengiri (sinistral strike-slip)
• Aktivitas sejarah: Sudah aktif sejak Miosen Tengah dan masih aktif hingga kini
• Dampak masa lalu: Menyebabkan gempa di Bogor dan Sukabumi, termasuk gempa M 4,0 pada 2019
• Posisi strategis: Melintasi daerah padat penduduk seperti Bogor, Depok, dan Jakarta

Sesar Citarik ini masih kurang diteliti secara menyeluruh, padahal potensinya besar. Ini saatnya untuk lebih waspada dan menuntut kajian yang lebih dalam dari para ahli dan pihak terkait.