Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Durian dan Pesona Air Terjun 7 Bidadari Menjadi Icon Andalan Desa Rowosari

Dua Pemuda Wisatawan asal Kecamatan Sumbersari sedang berekspresi di Air terjun 7 Bidadari (foto: Warga untuk Pelitaonline.co)

JEMBER, Pelitaonline.co – Hamparan sawah luas dengan tanaman padi yang menguning, pemandangan gunung Raung yang mengelilingi pemukiman penduduk desa, dan panasnya siang hari yang terasa sejuk di badan, siapapun yang memasuki Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe,  seakan memasuki lukisan pedesaan tempo dulu yang masih asri nan indah.

Panorama alam pedesaan di Desa Rowo Sari memang tidak ada duanya. Bukan hanya mempesona dari tampilan luarnya, tetapi juga, sangat mempesona dari dalam. Itu nampak ketika memasuki Desa Rowo Sari, pandangan mata kita akan disuguhi dengan berbagai kemolekan panorama alam, kekayaan perkebunan, dan hasil pertanian yang berlimpah.

Desa Rowosari adalah sebuah desa yang terletak di Timur Laut Kabupaten Jember, sekitar 15 KM dari pusat Kota Jember. Desa yang berpenduduk 5.600 jiwa ini, merupakan pusatnya tanaman buah durian di Kabupaten Jember. Sehingga wajar, bila icon buah durian itu terpampang dengan gagah di gerbang desa.

“Jika sudah panen raya, buah durian di sini dalam sehari bisa menghasilkan 20 ribu buah durian. Rata-rata jenis durian lokal dan durian Montong, Luas tanamannya kurang lebih 216 hektaran,” ujar Pardi (60) seorang mantan Kepala desa (Kades) Rowosari.

Tidak hanya buah durian, di sana ada buah alpokad dan kopi yang sangat berlimpah. Begitu juga dengan tanaman sayur mayurnya. Petani sayur Rowosari termasuk penyuplai terbesar dalam memenuhi kebutuhan di pasar Tanjung.

Senada, Shinta Mahasiswa FISIP UMJ yang sedang melakukan praktik kerja di desa tersebut mengatakan, penduduk Rowosari juga memproduksi beberapa kerajinan yang bisa menjadi “oleh-oleh” para wisatawan yang datang. Selain itu disini juga banyak berbagai macam kerajinan. Ada produksi sandal unik dan satu-satunya yang ada di Kabupaten Jember.

“Kami berencana memfasilitasi perijinan pendirian UMKM-nya, dan mencoba menyambungkan dengan program desa wisata di sini. Untuk mendukung desa wisata, di sini juga ada banyak kesenian tradisi,” tuturnya.

Potensi Desa Rowosari memang sangat luar biasa untuk destinasi wisata. Tak heran jika saat ini pemerintah desa di bawah pimpinan Kades Jamilah termotivasi menjadikan “Desa Wisata”, sebagai program unggulan desa dengan  harapan bisa menjadi desa wisata percontohan bagi desa yang berada di Jember.

Sudah ratusan juta uang APBDES digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur desa wisata, mulai dari pembangunan tugu masuk desa, rest area, penanaman bunga di sepanjang jalan desa, pemavingan sampai perbaikan jalan desa menuju tempat-tempat wisata.

“Kita memulai program Desa Wisata ini sejak tahun 2019. Konsekwensinya memang berat. Kita harus keras untuk mewujudkan visi-misi desa wisata ini,” tutur Jamilah di tengah diskusi dengan para Mahasiswa Fisip UNMUH Jember yang sedang praktik kerja di sana.

Untuk itu pada tahun anggaran yang ke-tiga, Pemerintah Desa Rowosari menyiapkan anggaran sebesar 113 juta untuk perbaikan jalan yang menuju tempat wisata air terjun “7 Bidadari”. Hal ini dilakukan untuk menunjang pesona air terjun bidadari yang sudah viral di sosmed dan sudah mampu mendatangkan ratusan para wisatawan setiap tahunnya.

Keindahan panorama air terjun 7 bidadari ternyata bukanlah isapan jempol belaka. Tetapi merupakan tempat wisata yang sangat menggoda bagi siapapun untuk datang. Untuk menuju ke tempat air terjun tersebut, akses jalannya sangat mudah dilalui, baik bagi yang memakai motor ataupun yang bermobil.

Bagi pengunjung yang suka berselfi, tinggal menaiki tangga kayu yang dihiasi dengan payung- payung putih dan ada cekrek … cekreknya. Di sana para pengunjung juga akan menuruni tangga-tangga. Sepanjang perjalanan menuju air terjun juga tersedia anak-anak tangga dengan kayu-kayu sebagai pegangannya.

“Juga, di sediakan pula pondok- pondok kayu. Bahkan ada satu pondok kayu bertingkat yang berfungsi sebagai tempat mushola. Dimana di lantai bawahnya sebagai toilet dan di atasnya sebagai mushola,” ulas Jamilah. (Yud)

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Berita Serupa