JEMBER, Pelitaonline.co – Sekelompok warga Desa Puger Wetan mengeluhkan keberadaan pabrik semen Imasco Asiatic kepada DPRD Kabupaten Jember, karena berdampak pada hasil panen warga.
Pasalnya, sejak keberadaan pabrik singa merah hasil pertanian milik warga seluas 270 hektar terus menurun. Hal itu dampak dari lingkungan dari industri batu kapur ini.
“Sekitar ada 60 kepala keluarga yang hasil terus berkurang baik saat panen Padi maupun Jagung dan itu sudah berlangsung lama, hal itu karena dampak Industri itu,” ujar Sekretaris Komisi D DPRD Jember Edi Cahyo Purnomo, Sabtu (30/7/2022) di RT 002 RW 001 Dusun Krajan Desa Puger Wetan.
Selain itu, warga Desa Puger Wetan juga merasa tidak pernah memperoleh Corporate Social Responsibillity (CSR) dari PT Imasco, mereka hanya mendapatkan tetapi dampak lingkungan saja.
Disisi lain lanjut pria yang akrab di sapa Cak Ipung, Imasco juga melakukan Pemberhentian Hak Kerja (PHK) sepihak, tanpa memberi pesangon pada karyawan yang berasal dari desa Puger.
“Sudah 2 orang yang di PHK kami ketahui, lainnya belum ter inventarisir berapa jumlah yang pasti banyak,” ungkap cak Ipung.
Atas keluhan warga itu sambung cak Ipung, DPRD akan memanggil Dinas ketenaga kerja provinsi, untuk Hearing. “Soalnya, kalau ini dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan kerugian besar,” tegas Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember.
Sementara, Ketua Kelompok Masyarakat Gotong Royong Desa Puger Wetan Muhammad Jufri mengatakan sejak berdirinya PT Semen Imasco, kerugian petani (hasil panen) mencapai 25 persen.
“Karenakan sawah tersebut terdampak oleh polusi udara yang mengeluarkan limbah partikel dan mengandung bahan Klinker, demikian juga asapnya yang menyebabkan tanah sawah tidak produktif,” ulasnya.
Jika hal tersebut masih dibiarkan, kata Jufri, beberapa tahun mendatang sawah milik petani Puger, bakal tidak produktif lagi. Bahkan, tanahnya akan menjadi gersang.
“Selama ini Dewan seperti pura-pura tidak tau lokasi pabrik atau ada kepentiingan pribadi , sampai Hearing kami selanjutnya tidak di agendakan,” keluhnya.
Oleh karenanya jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dan DPRD masih membiarkan masalah ini jangan salahkan warga Puger melakukan demo, atas keberadaan pabrik Semen Imasco.
“Jika nanti kami melakukan aksi jangan salahkan warga, Dewan lah yang harus di salahkan. Sebab, hingga sekarang Hearing belum ada kepastian, alasannya sibuk.” Pungkas Jufri. (Awi/Yud)