Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Distribusi Pupuk Naik 155%, KAI Perkuat Peran dalam Ketahanan Pangan Nasional

JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan lonjakan signifikan dalam volume angkutan pupuk sepanjang Januari hingga April 2025. Kumulatif angkutan pupuk mencapai 9.120 ton, meningkat 155% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 3.570 ton.

Peningkatan ini menjadi sinyal kuat bahwa angkutan barang KAI semakin dipercaya sebagai mitra logistik nasional, tidak hanya untuk energi dan industri, tetapi juga dalam mendukung sektor pangan yang vital bagi keberlangsungan hidup masyarakat.

“Pupuk bukan sekadar barang, ia adalah unsur kehidupan. Di balik satu karung pupuk yang kami kirimkan, ada harapan petani, panen yang ditunggu, dan pangan yang akan mengisi meja makan keluarga Indonesia,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba.

Secara bulanan, angkutan pupuk pada April 2025 juga menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 239%, dari 690 ton pada April 2024 menjadi 2.340 ton. Kenaikan ini sejalan dengan peningkatan permintaan pupuk di berbagai wilayah jelang musim tanam kedua tahun ini.

Distribusi pupuk menggunakan moda kereta api terbukti lebih efisien, tepat waktu, dan ramah lingkungan. Dengan jangkauan layanan logistik KAI yang luas dari Sumatera hingga Jawa, kebutuhan pupuk ke berbagai daerah pertanian dapat terpenuhi secara merata dan cepat.

“Di tengah tantangan perubahan iklim dan ketergantungan impor pangan, kami percaya bahwa logistik yang andal untuk pupuk adalah kunci memperkuat kedaulatan pangan nasional. Di sinilah KAI mengambil peran strategis,” tambah Anne.

Hingga April 2025, secara keseluruhan KAI mencatatkan total angkutan barang sebesar 21.601.203 ton, meningkat 3% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Dari angka tersebut, komoditas non-batu bara seperti pupuk menjadi penyumbang penting dalam diversifikasi layanan logistik KAI.

Angkutan pupuk KAI didominasi oleh kerja sama dengan berbagai produsen pupuk nasional serta distributor yang melayani sentra pertanian di Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, dan Sumatera Selatan.

Transportasi berbasis rel menjadi pilihan utama karena kemampuannya mengangkut volume besar dalam satu waktu, mengurangi beban jalan raya, serta memastikan distribusi tepat waktu, terutama ke daerah terpencil yang memiliki jalur kereta api.

“Ke depan, kami akan terus memperluas jaringan layanan logistik pupuk, termasuk meningkatkan integrasi first mile–last mile melalui layanan multimoda,” kata Anne.

Selain efisiensi logistik, KAI juga berkomitmen menjaga aspek keselamatan dan keamanan angkutan pupuk dengan menerapkan standar pengawasan ketat, terutama karena sebagian pupuk memiliki karakteristik bahan kimia tertentu.

KAI berharap peningkatan ini tidak hanya dilihat dari sisi angka, tetapi juga sebagai kontribusi nyata perusahaan dalam menggerakkan roda perekonomian desa, menjaga kesinambungan produksi pertanian, dan mendukung visi Indonesia sebagai negara agraris yang berdaulat.

“Karena di rel-rel itu bukan hanya barang yang berjalan. Ada semangat membangun negeri, dari hulu ke hilir, dari sawah hingga dapur masyarakat,” tutup Anne. (*/red)

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Berita Serupa
Exit mobile version