
JAKARTA – Direktur IT Bank DKI Amirul Wicaksono dipecat menyusul dugaan kebocoran data dan gangguan sistem berulang di lembaga perbankan milik daerah tersebut. Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, insiden gangguan sistem yang melibatkan infrastruktur teknologi informasi Bank DKI ini bukan yang pertama. Ia mencatat kasus serupa telah terjadi sebanyak tiga kali dengan pola permasalahan yang mirip. “IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik. Terus terang ada kebocoran. Jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI,” kata Pramono Anung di gedung DPRD Jakarta terkait direktur IT Bank DKI yang dipecat, Rabu (9/4/2025) Akibat peristiwa ini, Pramono telah melaporkan dugaan kebocoran data tersebut kepada Bareskrim Polri untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. “Karena kejadiannya sudah tiga kali, maka saya memutuskan, yang pertama, semuanya dilaporkan kepada Bareskrim,” tegasnya.
1. Gangguan Sistem Berulang (29 Maret 2025)
Nasabah Bank DKI mengeluh di platform X tentang gangguan transaksi via aplikasi JakOne Mobile, termasuk transfer antarbank, QRIS, dan tarik tunai di ATM Bersama.
2. Pemicu Investigasi ( 5 April 2025)
Gubernur DKI Pramono Anung menyatakan ini adalah kali ketiga sistem Bank DKI bermasalah dengan pola serupa. Diduga ada kebocoran data dan aliran dana mencurigakan.
3. Laporan ke Bareskrim (9 April 2025)
Pramono melaporkan dugaan kebocoran data ke Bareskrim Polri untuk penyelidikan lebih lanjut. Ia menegaskan jejak digital akan memudahkan pelacakan.
4. Pemecatan Direktur IT & Penunjukan Sementara
5. Audit oleh Lembaga Internasional
Bank DKI menggandeng auditor independen global untuk tracing, monitoring, dan investigasi aliran dana yang bocor.
Dengan dilaporkannya kasus ini ke Bareskrim Polri dan adanya audit independen, Pramono Anung berharap masalah kebocoran data dan stabilitas sistem Bank DKI segera teratasi. Nasabah pun menantikan transparansi dan perbaikan layanan demi keamanan transaksi ke depan.(nim/red)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News