Iklan Floating Google AdSense (Diperbaiki)
×

Diduga Perencanaan Kurang Tepat, Pengerjaan Proyek Multi Years Jegglongan Sewu “Mandek”

Alat Berat yang mengerjakan pekerjaan Multi Years jegglongan Sewu sudah kurang lebih 3 minggu berparkir di pinggir jalan tidak beroperasi (foto: Nawawi)

JEMBER, Pelitaonline.co – Kurang Lebih sudah 3 Minggu pengerjaan proyek Multi years “Jeglongan Sewu” di jalan Kotta Blater Kecamatan Ambulu mandek, Minggu (13/2/2022).

Pantauan media ini hanya alat berat milik kontraktor dari PT yang ditunjuk, diparkir di pinggir jalan sebelah barat Makam Pahlawan yang berada di Dusun Krajan Desa Ambulu.

Dan di sepanjang Jalan Kotta Blater, mulai dari Puskesmas Ambulu hingga Balai Dusun Tirtosari Desa Andongsari, tidak ada satu pun pekerja PT yang menangani, beraktifitas.

Sedangkan di Papan Proyek yang terpajang di sebelah kiri jalan (Arah Ambulu – Kotta Blater) terlihat pengerjaan Jalan dilakukan oleh PT. Sunan Muria dengan biaya senilai Rp.16.406.121.000 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah  (APBD) Tahun 2021 dan 2022.

Sementara, untuk kontrak pengerjaan yang terpampang di Papan Proyek, perbaikan Jalan tersebut, dimulai pada 16 Desember 2021 dan harus selesai pada 13 Juni 2022.

“Kurang lebih hampir satu bulan, alat berat bego dan katrol (ekskavator) itu dan terparkir depan SPBU barat Makam Pahlawan itu, dan tidak beroperasi,” ujar Anwar Efendi, salah seorang Petani warga sekitar usai sawah di selatannya Makam Pahlawan Ambulu.

Menurutnya, sejauh ini pengerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor tersebut, masih berupa pemerataan jalan saja, kemudian setelah itu mereka tidak menunjukkan tanda-tanda aktifitas lagi.

“Setelah itu tidak ada pengerjaan, libur kayake, la terus hujan kan datang, karena cuma diratakan (belum sampai diaspal), ya akhirnya berlubang lagi, jalannya,” tambah Anwar

Menanggapi hal itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember Alfan Yusfi Habibi menilai, jika papan Proyek ini, menunjukan sudah adanya kesepakatan, antara Eksekutif dengan rekanan yang telah ditunjuk.

“Dan ternyata disitu hanya ada alat traktor, ini kemungkinan perencanaannya kurang tepat, dan kenapa tiba-tiba berhenti, jelas-jelas ini menimbulkan kontradiktif di masyarakat, khusus masyarakat Ambulu,” ujar Alfan.

Terkait, keberadaan nama Jegglongan Sewu, kata Alfan, sebenarnya masyarakat memberikan sinyal, agar Pemerintah segera menyelesaikan perbaikan Jalan tersebut. Mengingat anggarannya sudah di setujui oleh Legislatif dan Eksekutif.

“Itu bukan nama kebanggaan, tetapi sebuah tantangan agar segera diselesaikan, padahal APBD Tahun 2022 sudah di gedok, salah satunya untuk melaksanakan program Multi years,” katanya

Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengaku, selama ini tidak sepakat dengan Program Multi years ini, sebab Proyek tersebut bakal menimbulkan berbagai persoalan dibawah.

“Sekarang terbukti, dan sepertinya Proyek multi Years ini, adanya indikasi keterburu-buruan Bupati, mungkin kalau Eksekutif menjawab, nanti sebagai bentuk pertanggungjawaban,” cetusnya.

Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) 4 ini, menduga bahwa Bupati Jember juga memaksakan program Multi Years, hanya untuk memenuhi janji politiknya saat kampanye kala itu.

“Buktinya sampai sekarang ketika ada keterlambatan pekerjaan, tidak ada satu pun Dinas dan Eksekutif memberikan klarifikasi kepada Rakyat, ini apa penyebabnya, kan seperti itu,” Jelas Alfan

Jika sudah ada Memorandum Of Understanding (MoU) tentunya lanjut Alfan sudah ada Anggaran yang telah terserap, paling tidak sudah Rp 100 Miliyar lebih.

“Terus kalau uang sudah terserap, kalau hanya mendatangkan alat berat kan lucu, masak alat berat itu regone (Harganya: Red Jawa) Rp.100 M,” ulas, anggota Komisi A DPRD Jember ini.

Alfan juga mengingatkan, agar tidak ada pihak yang mencoba cari keuntungan dengan Proyek tersebut,  apalagi sampai dijadikan ajang pencitraan politik. Tentunya hal itu akan mempengaruhi psikologi masyarakat.

“Itu nggak bener, kalau cari pencitraan dengan Proyek yang tidak jelas juga, Proyek itu dueitnya, siapa?, kan duitnya Rakyat juga, nggak boleh untuk ajang pencitraan,”tegas pria yang juga tinggal di Kecamatan Ambulu.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Sumber Daya Air Jember Jupriono saat dihubungi melalui telepon WhatSaap nya tidak Angkat, meski ada tanda Berdering artinya Smartphonenya aktif dan panggilan masuk. (Awi/Yud)

Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA

Temukan Berita Terbaru: Google News

Berita Serupa