
OLAHRAGA – Detroit Pistons akhirnya berhasil mengakhiri rekor buruk mereka dalam sejarah NBA dengan memutus rentetan kekalahan beruntun sebanyak 15 pertandingan postseason, setelah menundukkan New York Knicks dengan skor tipis 100-94 pada pertandingan kedua seri playoff yang berlangsung Senin malam (21 April 2025) di Madison Square Garden, New York.
Pistons terakhir kali merasakan kemenangan di babak playoff pada tahun 2008, tepatnya saat mereka menang pada Game 4 Final Wilayah Timur melawan Boston Celtics. Sejak itu, tim asal Detroit ini mengalami rentetan kekalahan panjang yang menjadi catatan terburuk dalam sejarah NBA untuk sebuah tim di postseason. Mereka bahkan tidak pernah lolos ke playoff sejak tahun 2019, sehingga keberhasilan kali ini menjadi momen penting bagi para pemain dan penggemar.
Pada pertandingan tersebut, bintang muda Pistons, Cade Cunningham, tampil gemilang dengan mencetak 33 poin dan merebut 12 rebound, menjadi motor utama kebangkitan timnya. Sementara itu, pemain baru yang didatangkan melalui trade Februari lalu, Dennis Schroder, memberikan kontribusi krusial berupa tembakan tiga angka penentu kemenangan hanya dengan sisa waktu kurang dari satu menit. Schroder sendiri mengumpulkan total 20 poin dari bangku cadangan.
Detroit sempat tertinggal cukup jauh sebelum akhirnya mampu membalikkan keadaan. Knicks sempat memangkas defisit hingga menyamakan skor setelah melakukan serangkaian serangan agresif termasuk dunk spektakuler oleh Josh Hart. Namun ketenangan dan eksekusi akhir milik Pistons memastikan mereka keluar sebagai pemenang.
Sebelum kemenangan ini, Pistons sebenarnya sudah menunjukkan performa menjanjikan saat kalah tipis di Game 1 dengan skor 112-123 akibat ledakan serangan Knicks berupa run tanpa balas sepanjang kuarter keempat sebesar 21-0. Pada game tersebut Jalen Brunson mencetak angka tertinggi untuk Knicks sebanyak 37 poin, sementara Karl-Anthony Towns dan OG Anunoby masing-masing hanya mampu menghasilkan sepuluh poin lebih sedikit dibandingkan performa pembuka mereka.
Namun kegagalan mempertahankan keunggulan delapan poin setelah tiga kuarter membuat harapan fans Detroit kembali pupus—hingga akhirnya datang momentum kebangkitan dramatis di game kedua.
Tobias Harris selaku forward andalan Pistons menyatakan bahwa pengalaman bermain playoff sangat berbeda dibanding musim reguler:
“Ini adalah pengalaman belajar bagi kami semua… Kami harus tetap fokus karena seri masih panjang.”
Sementara Cade Cunningham menambahkan bahwa meskipun tekanan besar terasa nyata dia mencoba bermain seperti biasa:
“Saya memperlakukan pertandingan ini seperti laga biasa saja… tapi tentu saja atmosfer berbeda.”
Pelatih kepala juga menekankan pentingnya menjaga mental agar tidak terlalu tinggi atau rendah selama seri berlangsung demi menjaga konsistensi permainan.
Dengan hasil imbang satu sama satu dalam seri best-of-seven ini, perhatian kini tertuju pada laga ketiga yang akan digelar kembali di kandang Detroit pada Kamis malam mendatang (24 April). Momentum positif tentu ingin dipertahankan oleh skuad muda pistons agar bisa melaju lebih jauh lagi sekaligus menghapus stigma negatif masa lalu terkait performa postseason mereka.(*/Red)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News