ENSIKLOPEDIA – Perceraian orang tua di usia dini ternyata membawa dampak jangka panjang yang cukup serius bagi anak-anak. Berdasarkan penelitian terbaru yang dirangkum dari berbagai sumber terpercaya, anak yang mengalami perceraian orang tua sebelum usia 5 tahun cenderung memiliki penghasilan 13% lebih rendah saat dewasa dibandingkan anak dari keluarga utuh. Tak hanya itu, risiko kehamilan remaja dan kemungkinan masuk penjara juga meningkat tajam.
Penghasilan Dewasa Turun Drastis Data yang dihimpun dari penelitian UC Merced, U.S. Census Bureau, dan University of Maryland menyebutkan, perceraian dini membuat pendapatan rumah tangga turun drastis bahkan bisa jatuh dari peringkat 57 ke 36 dalam distribusi pendapatan nasional. Meskipun sebagian keluarga bisa pulih secara ekonomi dalam satu dekade, efek jangka panjang terhadap anak tetap terasa. Anak dari keluarga bercerai rata-rata memiliki kekayaan bersih 46% lebih rendah saat dewasa.
Risiko Kehamilan Remaja Meningkat Studi juga menunjukkan, anak perempuan yang orang tuanya bercerai sebelum usia 15 tahun memiliki risiko tiga hingga delapan kali lipat lebih besar untuk mengalami kehamilan remaja. Faktor pemicunya antara lain kurangnya pengawasan orang tua, tekanan ekonomi, hingga lingkungan sosial yang kurang mendukung.
Ancaman Inkarserasi bagi Anak tak kalah mengkhawatirkan, anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran salah satu orang tua akibat perceraian juga lebih rentan mengalami masalah perilaku, depresi, hingga kemungkinan masuk penjara saat dewasa. Di Amerika Serikat, satu dari sembilan anak kulit hitam memiliki orang tua yang dipenjara. Anak-anak ini dua kali lebih rentan mengalami gangguan perilaku dan tiga kali lebih berisiko mengalami depresi.
Faktor Penyebab dan Solusi dampak negatif ini bukan hanya terjadi karena perceraian itu sendiri, tapi juga “paket lengkap” setelahnya: penurunan pendapatan, pindah ke lingkungan dengan peluang ekonomi lebih kecil, serta waktu bersama orang tua yang semakin terbatas. Solusi yang direkomendasikan para ahli adalah memperkuat dukungan sosial dan ekonomi bagi keluarga bercerai, serta memastikan anak tetap mendapatkan perhatian dan bimbingan yang cukup.(UA/Red)