
INFOTAINMENT – Konten kreator Bobon Santoso mengambil langkah serius dengan mendaftarkan hak cipta untuk konsep konten “masak besar” yang menjadi ciri khasnya. Keputusan ini segera memicu berbagai respons, termasuk dari sesama figur publik di dunia kuliner.
Salah satu reaksi datang dari Chef Arnold Poernomo. Melalui kolom komentar di unggahan Instagram Bobon Santoso baru-baru ini, Chef Arnold melontarkan candaan seolah khawatir akan potensi tuntutan hukum jika ia membuat konten serupa.
“Gue kalau masak besar bakal disomasi Bobon,” tulis Chef Arnold, disertai emoji menangis. Ia bahkan melanjutkan dengan nada bercanda, “Masak kecil-kecilan aja boleh kan?”
Candaan Chef Arnold ini disambut oleh pengguna Instagram lainnya dengan balasan tak kalah jenaka. Ada yang menyarankan Chef Arnold untuk mengakali konsep agar tetap bisa masak besar tanpa meniru Bobon. “Masak pakai kuali yang lebih kecil aja chef, tapi banyak jumlah kualinya,” usul seorang warganet.
Bobon Santoso sendiri menanggapi santai komentar Chef Arnold. Mengingat hubungan baik mereka di luar pekerjaan, Bobon memastikan Chef Arnold tetap bebas berkreasi. “Kalau ente mah bebas,” balas Bobon dengan emoji tertawa.
[Baca Halaman Selanjutnya!]
Bobon Santoso secara resmi mendaftarkan perlindungan hak cipta untuk kontennya pada Jumat, 11 April 2025. Menurutnya, langkah ini penting sebagai komitmen menjaga orisinalitas karya yang telah ia bangun sejak Februari 2019 dan melindungi ide serta kreativitasnya dari pihak yang mencoba meniru.
“Ini adalah wujud nyata dari komitmen saya untuk menjaga orisinalitas karya,” ungkap Bobon dalam unggahannya. Ia menambahkan, “Masak besar Bobon Santoso bukan sekedar sebuah konten digital. Ia adalah manifestasi dari mimpi, riset, eksperimen dan passion.”
Bobon menegaskan bahwa hak cipta yang didaftarkan bukanlah untuk kegiatan “masak besar” secara umum, melainkan fokus pada konsep, program, layout, dan ciri khas spesifik miliknya.
“Kekayaan intelektual yang dilindungi adalah programnya, layout-nya, konsep dan ciri khas pemilik karya. Jadi, bukan konteks masak besarnya. Semua boleh masak besar, asal tidak plagiat caranya untuk dijadikan konten,” jelas Bobon.
Ia juga menyatakan siap menempuh jalur hukum jika ada pihak yang terbukti menjiplak konsep kontennya tanpa mengindahkan peringatan. “Stop plagiat karya orang lain. Kan namanya konten kreator, ya harus kreatif,” sindirnya.
Langkah Bobon Santoso ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Sebagian warganet mengaitkan keputusan ini dengan persaingan atau perseteruan sebelumnya dengan konten kreator Willie Salim, yang juga kerap membuat konten berbagi dalam skala besar.
Namun, saat ditanya apakah tindakan ini didasari kebencian terhadap Willie Salim, Bobon membantahnya. “Saya tidak membenci, tapi melindungi karya intelektual sendiri. Apa salahnya?” jawab Bobon, menekankan fokusnya pada perlindungan hasil kreativitasnya.(*/red)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News