
Namun, tidak semua analis pesimistis. “Ini bisa jadi bull trap atau jebakan sebelum kenaikan berikutnya,” tulis @ditigabelas di X pada 26 Maret 2025. “Hati-hati jangan FOMO, tapi jangan juga panik jual.”
Ketika Bitcoin ambruk, efek domino terasa di seluruh pasar kripto. Altcoin seperti Ethereum dan Solana juga ikut turun, masing-masing kehilangan 8% dan 12% nilainya dalam semalam. Investor ritel, khususnya yang baru masuk pasar, merasakan tekanan besar. Banyak yang terpaksa liquidated karena margin call, sementara whale—pemilik aset besar—mulai membeli di harga rendah.
“Saya kehilangan $5.000 dalam sehari,” keluh seorang trader di X yang tak ingin disebut namanya. “Tapi saya tetap HODL, ini bukan pertama kalinya Bitcoin turun tajam.”
Di Indonesia, pasar kripto juga terpengaruh. Meski nilai transaksi aset kripto pada 2022 mencapai Rp296,66 triliun (menurut Kominfo), tren bearish global membuat volume perdagangan lokal menurun. Bappebti mencatat adanya penurunan minat investor muda, yang sebelumnya mendominasi pasar pada 2021-2022.
Meski Bitcoin ambruk, ada beberapa tren yang patut diamati ke depan:
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News