JEMBER, Pelitaonline.co – Persoalan jadwal Gerak Jalan Tajemtra yang berubah-rubah pada hari Kamis (3/11/2022) kemarin, mendapat kritikan pegiat media sosial Angak Ho, Rully Efendi. Dia kembali menuding Bupati Hendy menunjukkan sikap inkonsisten.
Bagi Rully, sikap plinplan Bupati Hendy soal jadwal Tajemtra (Tanggul – Jember Tradisional) yang berubah sampai empat kali membuat publik kebingungan, menentukan “kesahihan” berita yang benar. “Bagi saya, sangat terlihat ketidaksiapan mental bupati, tentang kematangan perencanaan program. Kalau saya ibaratkan, seperti ABG galau,” sindirnya, Jumat (4/11/2022) siang.
Dia pun mencatat, kronologis tentang perubahan jadwal Tajemtra 2022, yang disebutnya Bupati Hendy sedang mamong (bingung ; red). Kemudian, mantan aktivis mahasiswa HMI Cabang Jember, itu pun runtut menulis kronologis kebingung menentukan jadwal Tajemtra, sebagai berikut :
Pertama, Tajemtra, dijadwalkan 3 September 2022. Seperti biasanya, sebagai event pamungkas kalender gebyar HUT Kemerdekaan.
Kedua, Bupati Hendy Cs, mengumumkan jadwal yang diundur. Menjadi tanggal 17 Desember 2022. Dimunculkan narasi Tajemtra, sebagai persembahan HUT Jember. Sudah dipublis di Instagram Pemkab Jember, akhir Agustus 2022.
Ketiga, muncul poster pengumuman Tajemtra di Hari Kamis (3/11) siang. Seolah mengingatkan dan ingin mempertegas, bahwa Tajemtra jadi tanggal 17 Desember 2022.
Disain pengumuman itu, rupanya ada foto Bupati Faida dan Bupati MZA Djalal, yang sedang ikut Tajemtra di masa kepemimpinan mereka. Posisi fotonya di bagian bawah.
Keempat, rupanya kata Rully ada yang “baper”. Disain tetap, materi dalam disain juga sama. Tajemtra masih tertulis 17 Desember 2022. Tapi bagian bawah dicroping. Foto Bupati Djalal dan Faida, dipotong. Posternya pun kembali disebar.
Kelima, tidak lama kemudian, muncul “stempel” HOAX. Bahwa poster yang bergambar Bupati Djalal dan Bupati Faida, pun hasil croping, ditulis HOAX. Seolah ingin menyampaikan, bahwa Tajemtra tidak digelar di tanggal 17 Desember 2022.
Keenam, muncul gambar baru. Disain menggunakan background Bupati Hendy dan istri senam, tertulis pengumuman Tajemtra digelar 24 Desember 2022.
Masih kata Rully, dimungkinkan Bupati Hendy tak berkenan, ada foto dua bupati sebelumnya di poster pengumuman Tajemtra tersebut. “Sampai rela menolak Tajemtra di tanggal 17 Desember, dan memaksa di tanggal 24 Desember. Bagi saya itu aneh, menunjukkan sikap kekanak-kanakan,” kritiknya.
Sampai kemudian, gelombang protes mulai menggelinding. Sebab di hari pelaksanaan Tajemtra versi 24 Desember 2022, bertepatan dengan Misa Malam Natal.
Bagi Rully, protes itu wajar. Sebab pelaksanaan Tajemtra, menutup jalan sepanjang 30 KM, dari Alun-alun Tanggul sampai Jember. Dipastikan, gereja juga sulit buka selama Tajemtra dimulai. Sehingga jika Tajemtra tetap digelar di tanggal 24 Desember, Bupati Hendy dinilai tidak berpihak ke umat Kristiani.
Ketujuh, muncul poster baru. Bahwa Tajemtra digelar tanggal 17 Desember 2022. “Kembali balik kucing. Tapi tentu, gambarnya hanya Hendy berdua dengan wakilnya : Gus Firjaun. Tanpa Nyonya Rien lagi. Apalagi Bupati Djalal dan Faida,” ungkapnya dengan nada pedas.
Pemuda asal Tanggul itu pun kembali mengingatkan, supaya tidak lagi timbul kegaduhan soal disinformasi dari kelompok Hendy, sebelum dipublis perlu dipikirkan matang. “Kecuali memang bagian humas dan Diskominfo nya agak lelet mikir dan kerja,” pungkasnya. (Mam/Yud)