JEMBER, Pelitaonline.co – Wakil Bupati (Wabup) Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman, menghadiri Hari Lahir (Harlah) IKA PMII ke 62, yang berlangsung di Hotel Meotel Sumbersari, Sabtu (16/4/2022)
Terlihat, kedatangan Wabup Jember yang akrab di sapa Gus Firjaun di seminar Kebangsaan yang bertema Trilogi Ukhuwah Sebagai Ibadah Merawat Persatuan Bangsa tersebut, juga ditemani oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Partai Besar.
Salah satunya, Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kemudian Edi Cahyo Purnomo politisi Partai PDI Perjuangan. Lalu David Handoko Seto dari Nasdem, dan ada pula Ardi Pujo Prabowo asal Partai Gerindra.
Dalam sambutannya, Wabup Jember Gus Firjaun hanya memaparkan pemikiran ayahnya yang bernama KH. Ahmad Shidiq tentang Trilogi Ukhuwah ini. Pemikiran yang dibuat ketika Rakyat Indonesia saling membenci, hingga meletusnya peristiwa Trikora.
“Ketika membenci dengan sebuah kelompok atau Individu, cara memandangnya bukan sebagai musuh. Tetapi sebagai saudara, tanpa memandang latar belakang agama, budaya dan suku,” ujarnya.
Sementara, Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jember Ahmad Hadinuddin memaparkan bahwa, seminar Kebangsaan itu, bukan hanya membahas soal Trilogi Ukhuwah, tetapi juga persoalan sosial yang ada di kota Tembakau ini .
“Seperti angka kemiskinan di Jember, yang tinggi di data BPS, padahal sample BPS hanya Wilayah perkotaan, artinya bisa lebih dari itu angka kemiskinan kita,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, seminar tersebut turut menghadirkan para politisi, mengingatย sebelumnya IKA PMII memberikan rekomendasi kepada Pansus DPRD Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ ) Bupati Jember 2021.
“Mulai dari pembangunan, ekonomi dan sosial, dan itu bukan sekedar narasi, tetapi memang hasil kajian dan terbukti kemarin, tidak Ada yang membantah,” tambah Hadinuddin
Selain Hadinuddin menilai, Pemkab Jember terkesan tidak serius, untuk merevisi Peraturan Daerah tentang Rancangan Tata Ruang dan Wilayah (RTRW), dan Rancangan Detail Tata Ruang (RDTR).
“Karena tidak segera di ajukan (ke DPRD), ini berarti, ada kepentingan yang dibungkus, makanya kita bilang ada pemburu rente, pemilik modal, dan sebagainya. Karena, kita melihatnyaย sangat memungkinkan itu terjadi,” jelasnya
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi mengaku sering mengingatkan Bupati Jember agar segera mengajukan draf revisi Perda RTRW, karena sudah tujuh tahun tidak pernah dibahas.
“Selalu kita sampaikan baik di Rapat Pimpinan, dan pandangan Fraksi, selalu ada Fraksi yang mendesak Bupati agar segera memproses RTRW dan RDTR,” terangnya
Hal senada juga dikatakan, Sekretaris Komisi B David Handoko Seto mengaku belum merasakan sepenuhnya, Sinergi dan Akselarasi yang digaungkan oleh Bupati Hendy Siswanto saat kampanye dulu.
“Kalau sinergi adalah sedikit-sedikit, tetapi Akselerasinya itu yang sampai hari ini, belum ada kayaknya,” jlentreh Politisi Partai Nasdem ini.
Anggota Komisi D DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo mengaku bahwa secara kasat mata Ukhuwah yang terbangun di Pemkab Jember selama ini, terlihat di luarnya saja sedang baik-baik saja. “Namun didalamnya ini sebenarnya sedang tidak baik-baik saja, ” cetusnya
Ucapan yang sama juga dilontarkan oleh ketua Fraksi PDI Perjuangan Edi Cahyo Purnomo, bahwa sejak awal Partainya memposisikan diri berada diluar pemerintahan yang sekarang. Hal itu dilihatnya karena ada ketidaksamaan visi dan misi.
“Atau bahasa kerennya saat ini, Sebagai Partai oposisi.” Tandasnya. (Awi/Yud)