BOLA – AC Milan meraih kemenangan 2-0 atas Monza dalam pertandingan penutup Serie A 2024-25, meski atmosfer di San Siro diwarnai aksi protes keras dari ultras Milan yang memadati tribun. Dua gol di babak kedua dari Matteo Gabbia (64′) dan João Félix (74′) menjadi penentu kemenangan tim tuan rumah.
Pertandingan dimulai dengan sorakan boo menggantikan dukungan biasa dari suporter Milan. Ultras Rossoneri telah merencanakan aksi walkout 15 menit setelah kick-off sebagai bentuk kekecewaan terhadap performa buruk klub musim ini, termasuk gagal lolos ke kompetisi Eropa dan keputusan manajemen yang kontroversial.
15 Menit Pertama: Ribuan ultras meninggalkan stadion sambil meneriakkan yel-yel “Cardinale devi vendere, vattene!” (Cardinale harus menjual, pergi!), merujuk pada pemilik Inter Milan, John Cardinale, yang dianggap simbol masalah kepemilikan klub.
Milan mendominasi penguasaan bola (56%) dan menciptakan 21 percobaan tembakan, tetapi gagal mencetak gol. Monza bertahan ketat dengan formasi 5-3-2, hanya menghasilkan 5 tembakan sepanjang laga.
Babak Kedua: Gabbia dan Félix Pecah Kebuntuan
Taktik Stefano Pioli mulai membuahkan hasil setelah jeda:
Gol Pertama (64′): Matteo Gabbia, bek tengah Milan, membuka skor dengan sundulan memanfaatkan umpan silang Samuel Chukwueze dari sisi kanan. Gol ini menjadi yang pertama untuk Gabbia musim ini.
Gol Kedua (74′): João Félix menggandakan keunggulan lewat tendangan bebas spektakuler yang melengkung melewati tembok Monza ke sudut kiri gawang. Pemain asal Portugal itu dinobatkan sebagai Man of the Match.
Statistik Kunci
Penguasaan Bola: Milan 56% vs Monza 44%
Tembakan: Milan 21 (6 tepat sasaran) vs Monza 5 (2 tepat sasaran)
Pelanggaran: Monza 14 vs Milan 8
Kartu Kuning: Monza 1 (Armando Izzo) vs Milan 0
Aksi Protes Berlanjut di Luar Stadion
Meski pertandingan berjalan, aksi protes ultras tidak berhenti. Mereka membentuk barisan di luar San Siro sambil membentangkan spanduk bertuliskan “Go Home” dan menyanyikan lagu dukungan untuk Paolo Maldini, mantan direktur teknik yang dipecat pada 2023. Suasana ini memengaruhi semangat pemain, terlihat dari perayaan gol yang cenderung datar.
Formasi dan Pergantian Pemain
Milan (4-2-3-1): Maignan; Tomori, Pavlović, Gabbia, Bartesaghi; Reijnders, Loftus-Cheek; Pulisic, Musah, Félix; Jović.
Monza (5-3-2): Di Gregorio; Birindelli, Izzo, Marí, Caldirola, Kyriakopoulos; Pessina, Colpani, Machín; Mota, Colombo.
Pergantian pemain Milan difokuskan pada penghematan energi: Florenzi masuk menggantikan Pulisic (86′), sementara Monza melakukan tiga pergantian di menit akhir.
Klasemen: Milan finis di peringkat 9 dengan 60 poin, sementara Monza terakhir dengan 18 poin. Head-to-Head: Dari 10 pertemuan sebelumnya, Milan menang 9 kali, Monza hanya sekali.
Kemenangan ini menutup musim penuh gejolak bagi Milan. Meski tampil dominan, performa mereka dinilai masih inkonsisten, terutama di lini serang yang kerap gagal mengonversi peluang. Monza, yang sudah dipastikan degradasi, tampil tanpa daya juang, mencerminkan krisis kepercayaan di tubuh tim.
Protes ultras menjadi sorotan utama, mengindikasikan ketidakpuasan struktural yang perlu segera diatasi manajemen.(UA/Red)