VIRAL – Jagat media sosial kembali diguncang kontroversi setelah video viral Devita Tengger berdurasi 1 menit 50 detik menyebar luas di platform seperti TikTok, X (Twitter), Telegram, dan Instagram. Video tersebut menampilkan sosok wanita bernama Devita Tengger dalam adegan vulgar, memicu gelombang pencarian oleh warganet yang penasaran.
Sejak kemunculannya, video Devita Tengger 1.50 full menjadi perbincangan hangat dengan ribuan pengguna medsos memburu tautan atau link video Devita Tengger viral. Kata kunci seperti “Devita Tengger 1.50 full video”, “link video Devita viral asli”, dan “tengger tengger viral” mendominasi pencarian di mesin telusur. Tak sedikit akun TikTok yang mengklaim telah menyaksikan video viral 1 menit 50 detik tersebut, salah satunya akun @sar_ri1 yang berkomentar, *“Ngomong-ngomong soal Tengger. Ono cah sama seng lagi viral 1,15 menit. Ya ampun Mbak Devita gede tenan tekadmu.”*
Meski ramai diperbincangkan, identitas dan keaslian tokoh dalam video viral Devita Tengger hingga kini belum dikonfirmasi oleh sumber resmi. Beredarnya klaim “link asli video Devita” justru memunculkan kekhawatiran baru. Sejumlah akun tidak dikenal memanfaatkan rasa penasaran publik dengan menawarkan tautan mencurigakan yang berpotensi mengandung phishing atau malware.
Ahli keamanan siber mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap risiko link video Devita Tengger viral yang tidak jelas asalnya. Teknik phishing kerap menyamar sebagai konten viral untuk mencuri data sensitif seperti kata sandi, nomor rekening, hingga akses dompet digital. “Jangan sembarang mengklik tautan tak dikenal, meski mengatasnamakan video Devita Tengger 1 menit 50 detik,” tegas salah satu pakar.
Penyebaran video viral Devita Tengger kembali menyoroti pentingnya literasi digital di tengah maraknya konten provokatif dan ancaman kejahatan siber. Publik diimbau untuk tidak menyebarkan konten bermuatan negatif serta melaporkan akun-akun yang diduga melakukan penyebaran link phishing. Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak terkait terkait kebenaran insiden tersebut.(*/Red)