PKK Jember Jual Produk Pabrikan di Acara Porprov, Ternyata Barangnya Dari Pendopo

Ricky R

June 27, 2022

4
Min Read
Produk Pabrikan yang di ambil dari Pendopo yang dijual di Stand UMKM di acara Porprov Jatim (foto: Nawawi)

JEMBER, Pelitaonline.co – Para peserta yang mengikuti Pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di acara Pekan Olahraga Provinsi VII Jawa Timur di Kabupaten Jember mengeluh. Sebab, konsep kegiatan tersebut sudah tidak sehat.

Terlihat, dalam pemeran UMKM yang berada di Stadion Jember Support Garden (JSG) di warnai dagangan atau Produk pabrikan milik perusahaan raksasa, baik berupa minuman, obat-obatan maupun makanan.

Seperti Teh Javana, Teh Pucuk, kemudian susu beruang, Siplah, bahkan obat-obatan pun ada, seperti Paracetamol. Padahal disitu sudah ada tim medisnya dan obat-obatan kan juga tidak mudah untuk dipasarkan disitu.

“Dalam rapat terakhir, dinas memberikan Instruksi, Produk yang dijual adalah produk UMKM bukan produk pabrikan,” kata Tutuk Kurnia Wahyuningtias salah seorang Peserta pameran UMKM dari Clalster Kopi dan Kakao, Senin (27/6/2022)

Namun, ketika awal pagelaran pameran UMKM, justru terdapat produk-produk pabrikan raksasa, baik berupa susu, minuman bahkan obat-obatan.

Selain itu, kata Tutuk, para penjual produk lokal, harus berebut meja dengan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang menjual dagangan Pabrikan. Padahal baik di JSG di SMP 7 Jember sudah ada banner bertuliskan, Produk khusus UMKM.

“Ini jatahnya PKK, seperti itu kan tidak baik. Seharusnya kan harus kolaborasi, tetapi mengapa PKK malah bawa produk pabrikan,” katanya.

Baca Juga :  Penemuan Jasad Bayi di Pinggir Sungai, Gemparkan Warga

Wakil Ketua Garda Indag Jatim Koordinator Wilayah Jember ini, memaparkan saat itu, panitia venue Porprov sempat menegur penjaga stand yang menjual produk pabrikan. Karena ditempat itu dikhususkan untuk karya UMKM.

“Tapi ibu-ibu yang jaga stand, mengatakan kami tidak berani untuk tidak memasarkan produk ini. Setelah kami tanyakan ke penjaga, mengapa? Karena yang mereka jual, diambil dari “Pendopo”, ini kan tidak benar,” ungkap Tutuk.

Padahal, kata Dia, Bupati Jember Hendy Siswanto selalu berkoar-koar bahwa akan mendukung penuh UMKM dalam Porprov. Namun, nyatanya, setelah acara berlangsung malah dinodai dengan hadirnya produk pabrikan.

“Sebenarnya kita tidak apa apa, asalkan harus jujur sejak awal, jangan ditempatkan (produk pabrikan) satu Stand dengan UMKM. Kalau memang itu sponsor Shif, seharusnya dibuatkan stand sendiri, jangan di masuk prodak UMKM, oh Ini Standnya Javana, ini Teh Pucuk dan sebagainya,” terangnya.

Jika dicampur adukkan seperti itu, sambung Tutuk, ini terkesan akan meremehkan karya dan UMKM. Akibat kita menilai, Penguasa di Jember seakan menggunakan “Aji mumpung” untuk cari panggung dagangan dalam Porprov Jatim ini.

“Gimana mau mengangkat UMKM Jember kalau seperti ini, kalau penguasa masih berebut lahan dengan UMKM, bahasa kasarnya, saya merebut lahan milik UMKM. Kecuali di lahan yang lain monggo, silahkan,” paparnya.

Baca Juga :  Daftar Kata-Kata Hari Bumi Terbaru dan Terlengkap

Owner Legendaris Kakao ini memilih mengundurkan diri dalam pemeran UMKM Porprov Jatim. Karena diduga sudah ada persaingan bisnis yang kurang sehat atas adanya produk pabrikan dan ketidak sesuai pada komitmen awal.

“Bukan patah semangat, mending saya mundur dari Claster, bahkan saat mengisi venue diawal, saya menemukan ada produk pabrikan,” jelas Tutuk.

Senada dengan Tutuk, Sekretaris Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember David Handoko Seto mengatakan bahwa produk pabrikan boleh saja dijual dalam acara Porprov. Tetapi jangan dicampur adukan dengan milik UMKM.

“Produk, pabrikan dijual boleh-boleh saja, tetapi posnya atau lapaknya tidak di UMKM, harus dibuatkan tempat tersendiri,” tanggapnya.

Jika ternyata masih ada rebutan meja jualan antara UMKM dan PKK , kata David, ini panitia penyelenggara pameran produk lokal dalam Porprov Jatim di Jember perlu di evaluasi. Supaya melakukan pendataan lebih awal.

“Harusnya siapa UMKM yang ada disitu sudah terkondisikan jauh-jauh hari, sebelum acara di gelar. Kalau sudah terjadi seperti ini, pasti akan menimbulkan kekecewaan di beberapa pihak,” terangnya.

Legislator Fraksi Nasdem ini mengaku jika ada pelaku UMKM yang mau mengadu ke DPRD. Terkait adanya Produk pabrikan yang di jual oleh PPK Jember di acara Porprov Jatim. Oleh karena itu, wakil rakyat akan melakukan Sidak.

Baca Juga :  Harga BBM Naik, Desa Perlu Antisipasi Ancaman Inflasi dan Krisis Pangan

“Kita akan panggil panitia pelaksana yang membidangi UMKM itu sendiri, kita akan tanyakan, kenapa itu bisa terjadi kan seperti itu,” tegas David.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jember Sartini mengaku telah memerintahkan, supaya menjual prodak lokal saat Bazar di Venue Porprov.

“Kalau yang SMP 7 kita akan cek, kalau yang di JSG kemarin memang posisinya sedang Krodit, jadi bukan hanya produk pabrikan, tetapi juga orang Bandung juga masuk dan itu diluar kemampuan kami,” dalihnya

Terlebih ketika Opening Porprov kemarin, banyak sekali Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan. Sehingga tidak mungkin, Kata Sartini, mereka harus diusir. Soalnya sama-cama cari makan.

“Ketika saya tanyai, bilang ke saya, buk saya juga cari makan, saya kan juga warga Jember, gimana kalau seperti itu saya, Sama-sama warga Jember, masak mau kita usir,” terangnya.

Bahkan, ada juga pedagang berasal dari luar daerah, tetapi Sartini mengaku tidak bisa mengusir. Karena, mereka sudah terlalu percaya diri, seakan – akan memiliki tangan besi dibelakangnya yang siap yang melindungi.

“Ketika kita tegur, Pak panjengan kan tidak memiliki ijin jualan disini (opening JSG), mereka bilang lo, saya sudah ijin kesini bu, ibu ini cerewet sekali. Saya sampai di gitukan.” Tandasnya. (Awi/Yud)

wp_pagenavi()

Related Post

 

×