JEMBER, Pelitaonline.co – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tri Bahari Lestari telah menghentikan pembangunan jembatan kayu menuju pariwisata Mangrov Pantai Macema di Desa Mayangan Gumukmas.
Penghentian tersebut atas perintah Bupati Jember Hendy Siswanto pada tahun 2021 bulan 5. Karena di rasa pembangunan jembatan tersebut tidak memiliki izin. Bahkan, saat ini, Owner Rien Collection itu menjanjikan akan memasukan infrastruktur ini ke program Pemerintah Daerah.
“Ini sudah satu tahun dan sampai sekarang Pokdarwis menunggu, janji Bupati saat turun di lokasi,” kata Sekretaris Pokdarwis Tri Bahari Lestari Paiman, Sabtu (11/6/2022)
Menurutnya, pembangunan jembatan dari Bambu tersebut awalnya karena keinginan untuk mengembangkan potensi wisata Macema. Sedangkan dana pembangunan Jembatan di dalat dari Iuran Warga dan Anggota Pokdarwis Tri Bahari Lestari.
“Namun ditengah jalan, kita dibenturkan dengan kebijakan Bupati, karena tidak berizin. Sehingga kami menghentikan pembangunan jembatan, menghormati kebijakan bupati yang katanya, sudah masuk rancangan kabupaten,” tambah Paiman sembari mengingat janji Bupati Jember Hendy Siswanto saat itu.
Oleh karena itu, Paiman ingin Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember segera menindak lanjuti janji Bupati Hendy Siswanto yang akan mengembangkan potensi wisata di Pantai Macema dan jembatan itu diperlukan, sebagai akses masuk, bagi pelancong yang ingin menyaksikan keindahan alam dari Pantai, yang ada pohon cemara, dan juga Mangrov.
“Sesuai tagline beliau, wes wayahe pariwisata Jember bangkit, mana bisa bangkit kalau gini, sudah setahun, apakah Bupati hanya Janji thok,” ungkapnya dengan Nada Kecewa.
Sementara, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Sumber Daya Air Jember Siswanto belum bisa memberikan komentar. Karena perlu melihat data terlebih dahulu. “Saya Cek dulu Mas,” ucapnya singkat, menjawab pertanyaan Pelitaonline.co, melalui Pesan WhatsApp.
Menanggapi hal tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember Muhammad Holil Asyari menilai janji Bupati Hendy Siswanto itu, masih wacana. Bahkan kemungkinan juga masih lama akan di realisasikan.
“Apalagi itu kan belum jelas, kapan waktunya. Apalagi Jember lagi banyak persoalan , ya saling menghargai lah,” tuturnya.
Pria akrab disapa Lora Holil ini juga mengaku, bahwa hingga kini rencana pembangunan Jembatan permanen menuju area Wisata Macema, sepertinya belum ada pembahasan di DPRD.
“Informasinya dari pak Camat (pada masa itu) masih pak Boby, katanya sudah ada perencanaan, tapi detailnya saya kurang tahu, belum ada kejelasan,” terang politisi Partai Golongan Karya ini.
Maka dari itu, Legislator dari Daerah Pemilihan 5 ini menyarankan, supaya Pokdarwis Tri Bahari Lestari tetap melanjutkan pembangunan jembatan kayu tersebut, mengingat langkah tersebut tidak merugikan masyarakat.
“Sambil menunggu jembatan permanen, itu di manfaatkan dulu, kan eman daerah yang potensi itu, kalau tidak dimanfaatkan. Apalagi pokdarwis itu sudah bersih-bersih, sudah menata. Saya juga tidak ingin kemudian hal ini jadi polemik dan saya rasa itu cuma butuh kebijakan saja.” Pungkas Lora Holil. (Awi/Yud)