JEMBER, Pelitaonline.co – Ketua Komisi B DPRD Jember Siswono menuding Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) tidak terbuka dan kurang jujur dalam memberikan keterangan, soal kerugian Pemkab saat menggratiskan empat wisata.
Menurutnya, jawaban kepala dinas Disparbud Harry Agus Triono dari pertanyaan yang lontarkan DPRD soal pendapatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember kesannya tidak masuk akal dan dibuat buat.
“Seperti, tadi saya tanya soal pendapatan di UPTD Rembangan, dan jawaban Kadis Disparbud Perhari ada Rp15 juta sebelum lebaran, itu merupakan pernyataan yang tidak jujur menurut saya, kalau pun itu benar, berarti ada korupsi,” tanggapnya.
Karena, kata Siswono, pernah menyewa lahan di wisata Mumbul garden tujuh tahun lalu, dihari kedua lebaran, pendapatan dari parkir saja mencapai Rp42 juta perharinya. Belum lagi tiket masuk.
“Artinya apa ada ratusan juta yang disia-siakan oleh Pemerintah Kabupaten Jember,” katanya.
Oleh karena itu, Siswono menilai bahwa uji coba Penggratisan tiket masuk di empat wisata yakni di Tanjung Papuma, Watu Ulo, Pemandian Patemon maupun Puncak Rembangan itu, Pemkab Jember asal-asalan membuat kebijakan.
“Tanpa, melalui kajian yang mendalam, maupun koordinasi dengan DPRD terlebih dahulu. Saya sangat menyayangkan kebijakan uji coba tiket grati,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Jember David Handoko Seto khawatir, akibat Penggratisan tiket masuk ini, Disparbud tidak mampu memenuhi target PAD sebesar Rp3,2 Miliyar.
“Walaupun kami merasionalisasi, potensi wisata di Jember jika dikelola dengan benar, hasilnya akan lebih dari Rp3, 2 Miliyar. Tetapi puluhan miliyar itu, karena banyak objek wisata di Jember yang bisa dikelola bersama-sama,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Disparbud Harry Agus Triono saat dikonfirmasi media ini mengakui dengan bahasa diplomatis, yakni kalau pihaknya tidak bisa menganalisa, karena tidak menghitung jumlah pengunjung yang masuk membludak.
“Karena kami juga tidak menghitung jumlah pengunjung yang masuk. Kalau untuk Rembangan sampean tanya ke pak Sugeng ya, karena saya tidak pegang datanya,”tambah Harry dengan kata-kata yang diplomatis. (Awi/Yud)