JEMBER, Pelitaonline.co – Kelangkaan minyak goreng (Migor) sejauh ini, khususnya di Kabupaten Jember di keluhkan oleh masyarakat. Sehingga hal itu menjadi perhatian Publik.
Corporate Communications (Corcomm) Alfamart Cabang Jember Sofi’i membenarkan adanya persoalan tersebut. Dia berdalih antara ketersediaan minyak goreng dengan permintaan konsumen tidak seimbang.
“Jadi permintaan minyak di masyarakat lebih besar dari permintaan Supliyer. Hal itu yang menyebabkan pasokannya belum bisa sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp, Kamis (17/20/2022)
Sofi’i menerangkan, jatah setok minyak goreng untuk Gudang Alfamart di Jember, sebanyak 103 ribu liter perminggu di distribusikan ke toko Alfamart di wilayah Tapal Kuda.
“Nah, dari 103 itu yang 50 persennya di Distribusikan di Kabupaten Jember. Itu sudah ideal untuk kebutuhan minyak goreng satu minggu. Tapi 2-3 hari sudah ludes,” jelasnya
“Padahal, jumlah pembelian sudah dibatasi. Setiap konsumen hanya boleh mengambil barang maksimal 2 liter dengan harga 14 ribu Perliter. Tetapi tetap saja stoknya masih kurang,” tambah Sofi’i.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Jember Komisi B, Nyoman menilai, terjadinya kelangkaan minyak goreng dikarena kebijakan pemerintah Pusat yang memutuskan atau menyeragamkan satu harga yakni sebesar Rp 14 ribu per liternya.
“Tidak bentuk satu harga itu, harganya naik pun gak papa, asalkan barangnya ada tidak apa-apa, yang jadi masalah di masyarakat ini, kan karena Minyak Goreng tidak ada,” kata pria yang akrab disapa Nyoman ini.
Faktanya dengan dibatasi harganya Minyak goreng, kata Nyoman, justru masyarakat berebut membeli, karena takut tidak ke bagian jatah, sehingga hal itu membuat barang pokok ini menjadi langka.
“Oleh karena itu, Nyoman mendesak Pemerintah Kabupaten Jember, harus turun tangan mengatasi persoalan tersebut. Kalau perlu tidak perlu mengikuti harga yang ditetapkan Pusat,” tegas Politisi dari Partai Amanat Nasional ini.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jember Bambang Saputro mengaku akan berkoordinasi dengan pihak Bulog agar juga menyediakan minyak goreng.
“Nanti kita juga adakan operasi pasar, khususnya di pasar tradisional, juga kita akan lakukan penjajakan perusahaan minyak besar di Surabaya, agar tidak terlambat mengirim di Jember,” jelasnya
Bambang mengatakan bahwa ketersediaan minyak goreng di Toko Modern, seperti Indomart dan Alfamart itu selalu ada setiap hari. Tetapi harganya pun harus mengikuti aturan pemerintah pusat.
“Cuma kalau di Toko tradisional, pedagang yang masih memiliki stok minyak itu, harganya itu tidak sesuai kebijakan pemerintah sebasar Rp 14 ribu. Bahkan lebih dari itu, tapi untuk toko modern saya pastikan harganya sesuai yang ditetapkan pemerintah,” Pungkasnya. (Awi/Yud)