
JEMBER, Pelitaonline.co – Program Jember SAE kembali lagi digelar dalam upaya Penanganan Pandemi COVID 19 yakni mendirikan Kampung Tangguh Semeru.
Kegiatan yang diinisiasi Polisi Resort (Polres) Jember itu, sebagai strategis baru agar optimal dalam pengendalian Virus Corona Disease 2019 itu hingga ditingkat RukunTetangga (RT).
Program tersebut, berupa lomba vidiografi bagi semua Satuan Gugus Tugas (Satgas) Desa di Jember yang berisi penanganan pasien Virus bermula dari Wuhan Cina ini. Mulai dari vaksinasi hingga pembagian bantuan sosial bagi warga Isolasi Mandiri.
“Sebenarnya ini untuk mengedukasi masyarakat akan bahayanya Covid-19 di tingkat RT,” ujar Sekretaris Jember SAE Muhammad Isriadi saat meninjau Kampung Tangguh Semeru di Dusun Gudang Karang Desa/Kecamatan Rambipuji, Jumat malam (27/8/2021)
Menurutnya, selama ini penyebaran Covid-19 yang peling rawan di tingakatan RT. Sebab kesadaran masyarakat yang masih rendah, sehingga strategi baru, agar virus ini bisa dikontrol.
“Karena penyebaran Covid-19 didominasi di tingkat RT/Rw,makanya dengan program iniKampung tangguh semeru yang awalnya berada tingakatan Desa, sekarang diduplikasi di tingkatan RT,” tambah Isriadi.
Lebih lanjut, Kata dia, Polres Jember juga menyiapkan 4 Ton beras, dan juga uang tunai , serta vitamin bagi para pemenang lomba Jember SAE kali ini.
“Ada tiga katagori pemenang berdasarkan tingkatan, yakni tingkat Mandiri (Juara Satu), kemudian Madya (juara Dua) dan Pratama (juara tiga), serta juara favorit,” ungkapnya.
Pemenang juara juara satu , berarti vidio itu berisi kegiatan masyarakat di Desa tersebut sudah paham betul dalam penanganan Covid-19, mulai kesigapan membantu pasien yang sedang isolasi mandiri.
“Artinya secara mandiri masyarak sudah bisa menangani Covid-9, Semisal pembagian bansos, baik dalam swadaya masyarakat, atau dari pemerintah, kepada warga yang sedang Isaman,” jlentrehnya
Sementara untuk juara dua, yakni peserta menampilkan vidio, berupa penanganan Covid-19 yang sudah tertata secara struktural, hanya saja warga di daerah tersebut, masih belum mandiri.
“Struktur yang sudah ada, tetapi kesadaran warga sekitar belum jalan, alias belum mandiri,” ucapnya.
Untuk juara tiga atau pratama, vidio tersebut secara struktural belum ada, tetapi masih sebatas konsep.”Artinya belum ditata satgas nya, tapi kegiatan penyemprotan disinfektan, sudah jalan, seperti itu,” katanya
Adapun juara favorit, vidio tersebut memperoleh respon dari para penonton, ketika di upload, artinya banyak komentar di media sosialnya.
“Semisal dapat like dan komentar positif dari masyarakat, itulah harapan kita kegiatan ini menjadi virus kebaikan bagi masyarakat,” terangnya
Supaya untuk memastikan keberhasilan penanganan Covid-19 di RT tersebut, dia, menjelaskan juri akan meninjau langsung lokasi pengambilan vidio tersebut, untuk divalidasi.
“Jadi kita ambil lima vidio terbaik, kita cek dilapangan, betul atau tidak masyarakat sudah melakukan kegiatan sesuai dengan vidio dan dokumen yang dikirimkan,” jelasnya.
Adapun hadiah pada pemenang lomba Vidio dari keempat juara tersebut, kata Isriadi, sangat bervariasi, namun dari setiap peserta yang juara tersebut memperoleh beras.
“Juara satu dapat uang Rp. 4 juta dengan beras sebanyak dua ratus sak, persaknya itu 5 Kilogram, ditambah vitamin dan Yogurt, Juara dua, dapat hadiah Rp. 3 juta, dengan beras 150 sak, beserta vitamin, Juara tiga dapat uang tunai senilai Rp. 1,5 juta dengan seratus sak beras,” tandasnya.
Diketahui pendaftaran lomba dimulai sejak tanggal 20 Agustus – 3 September 2021. (Awi/Yud)
Dapatkan Berita Terbaru: Saluran WA
Temukan Berita Terbaru: Google News